Sunday, August 14, 2016

Ketika Langit Masih Berupa Asap

Teori Giant Impact adalah teori ilmiah terkemuka mengenai bagaimana bulan terbentuk. Menurut teori ini, bulan terbentuk sebagai hasil tabrakan antara bumi dengan benda langit seukuran Mars yang disebut Theia. Energi yang dilepaskan dari Giant Impact diperkirakan telah memanaskan bumi untuk menghasilkan lautan magma secara global.


Hipotesis Giant Impact, yang kadang-kadang disebut Big Splash, atau Theia Impact menunjukkan bahwa Bulan terbentuk dari puing-puing yang tertinggal dari tabrakan antara Bumi dan Theia, kira-kira 4,53 miliar tahun yang lalu, atau sekitar 20 sampai 100 juta tahun setelah sistem tata surya bersatu. Nama Theia berasal dari nama mitologi Yunani yang merupakan ibu Selene, dewi bulan. Giant Impact mengakibatkan adanya asap tebal naik ke langit. Asap tebal juga dihasilkan dari tumbukan dengan meteor besar dan dari gunung berapi pertama yang meletus sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Hantaman meteor yang sangat intens selama pembentukan bumi, tidak berhenti secara tiba-tiba. Hal itu baru berhenti selama beberapa ratus juta tahun kemudian. Analisis batuan lunar, yang diterbitkan dalam laporan tahun 2016, menunjukkan bahwa Giant Impact kemungkinan adalah tabrakan langsung, menyebabkan pencampuran kedua benda langit secara menyeluruh.

Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati". [Surat Fussilat Ayat 11]

Surat Fussilat Ayat 11 diawali dengan konjungsi antar kalimat ''KEMUDIAN'' yang menjelaskan keadaan setelahnya. Pada ayat sebelumnya, Al-Quran menjelaskan mengenai penciptaan unsur-unsur kimia yang melimpah di alam semesta. Unsur-unsur kimia tersebut dibuat dalam empat masa. Dimulai dari hari pertama, hari kedua, hari ketiga dan hari keempat. Kemudian Al-Quran menjelaskan mengenai penciptaan tata surya pada hari kelima dan hari keenam.

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. [Surat Fussilat Ayat 12]

Sekilas, kita mungkin berasumsi bahwa bumi sudah terbentuk seperti saat ini ketika langit masih berupa asap. Surat Fussilat ayat 12 menjelaskan tentang penciptaan tujuh langit (tujuh planet selain bumi beserta orbit masing-masing) dalam dua masa. Artinya tujuh langit itu tentunya memiliki usia kurang lebih sama seperti usia bumi. Tetapi ada fakta menarik bahwa menurut para ilmuwan, usia bumi tidak persis sama dengan tujuh planet lainnya melainkan sedikit lebih tua. Usia Bumi sekitar 4,543 miliar tahun. Adapun usia tujuh planet lainnya sekitar 4,503 miliar tahun. Hal ini berarti bahwa ketika langit masih berupa asap, bumi sudah mulai terbentuk dengan usia sekitar 40 juta tahun.

Bumi Pada Era Hadean. Image: Wikimedia
Ilmu pengetahuan mendefinisikan fase itu sebagai Hadean Eon, Era yang terjadi antara sekitar 4,543 miliar hingga 4 miliar tahun yang lalu. Kata Hadean Eon diambil dari kata Hades, Dewa Yunani yang menguasai dunia bawah. Hal ini karena selama periode Hadean, permukaan bumi menyerupai deskripsi neraka. Pada periode tersebut, permukaan bumi dipenuhi dengan lava dan hantaman meteor. Istilah ini diciptakan pada tahun 1972 oleh ahli geologi Preston Cloud. Permukaan bumi sangat tidak stabil pada fase awal Hadean Eon. Panas ekstrim dari permukaan bumi mencegah batu dari proses pemadatan. Arus konveksi - arus yang timbul akibat perbedaan temperatur - di dalam mantel membawa batuan cair ke permukaan dan menyebabkan batuan yang hampir padat turun ke lautan magma.

Sebagai kesimpulan akhir, Bumi terbentuk terbentuk terlebih dahulu sekitar 4,543 miliar tahun lalu. Bulan terbentuk 13 juta tahun kemudian dari Giant Impact. Tujuh langit atau tujuh planet tata surya tercipta paling akhir sekitar 27 juta tahun kemudian. Wallaahu a'lam bishawaab.