Ketika kita berbicara
tentang kulit dan dampak yang terjadi jika terkena api atau benda
tajam, maka hal itu tidak bisa lepas dari apa yang (secara ilmiah)
disebut sebagai nosiseptor,
yaitu saraf sensorik pada kulit yang berfungsi menanggapi rangsangan
berpotensi merusak dengan mengirimkan sinyal ke sumsum tulang
belakang dan otak. Proses ini, disebut nosisepsi,
inilah yang menyebabkan persepsi nyeri atau perih. Permukaan tubuh,
yaitu kulit, mengandung jumlah yang sangat besar dari saraf sensorik
yang dikenal sebagai nosiseptor, itulah kenapa kulit sangat sensitif
terhadap rasa sakit.
Lapisan Kulit Manusia. Image: Wikimedia |
Kulit manusia memiliki
tiga lapisan. Meliputi Epidermis, Dermis dan Hipodermis:
1. Epidermis
Lapisan paling atas kulit
manusia. Memiliki fungsi untuk membuat sel-sel kulit baru,
memproduksi melanin, dan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
2. Dermis
Merupakan lapisan kedua
pada kulit manusia. Memiliki fungsi untuk menghasilkan keringat
melalui kelenjar keringat, tempat akar rambut, tempat kelenjar yang
memproduksi minyak, dan membawa darah ke kulit yang berperan penting
dalam proses metabolisme.
3. Hipodermis
Merupakan lapisan ketiga
pada kulit manusia. Memiliki fungsi untuk menghubungkan antara
lapisan dermis dengan otot dan tulang, membantu pembuluh darah dan
sel-sel saraf, mengontrol suhu tubuh, dan sebagai tempat menyimpan
lemak.
Terkait dengan nosisepsi
dan nosiseptor, Al-Quran memberikan keterangan mengenai hal ini dalam
ayat berikut:
Sesungguhnya
orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus,
Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan azab. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Quran 4: 56]
Klasifikasi Luka Bakar. Image: Wikimedia |
Kita mengenal ada tiga tingkat luka bakar yang terjadi pada kulit manusia. Walaupun
ada juga yang membagi luka bakar menjadi empat tingkatan.
1. Luka Bakar Tingkat
Pertama
Luka bakar ini hanya
mempengaruhi lapisan luar kulit (epidermis). Hal ini dapat
menyebabkan warna merah tanpa lecet. Tekstur pada kulit terlihat
kering. Nosiseptor akan mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang
belakang berupa rasa perih.
2. Luka Bakar Tingkat
Kedua
Jenis luka bakar
mempengaruhi lapisan kulit epidermis dan lapisan kulit kedua
(Dermis). Hal itu dapat menyebabkan merah disertai bengkak. Tekstur
pada kulit terlihat basah atau lembab, Melepuh atau mengembang.
Nosiseptor akan mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang
berupa rasa perih yang teramat sangat.
3. Luka Bakar Tingkat
Ketiga
Luka bakar ini mencapai
ke dalam lapisan lemak di bawah kulit, bahkan hingga otot dan tulang.
Daerah yang terbakar bisa hangus hitam atau putih. Tekstur pada kulit
terlihat lilin atau kasar. Tidak seperti yang anda bayangkan, anda
tidak akan merasakan apapun pada luka bakar tingkat tiga. Hal ini
karena luka bakar tingkat tiga telah merusak saraf sensorik, artinya
nosiseptor sudah tidak bisa lagi mengirimkan sinyal ke otak dan
sumsum tulang belakang.
Luka bakar tingkat ketiga
inilah yang dimaksud dalam ayat Al-Quran di atas sebagai ''hangus''.
Karena itulah, Allah mengganti kulit penghuni neraka dengan kulit
yang baru, untuk mengulangi proses azab dari awal. Wallahu a'lam.