Saturday, March 12, 2016

Saraf Sensorik Pada Kulit

Ketika kita berbicara tentang kulit dan dampak yang terjadi jika terkena api atau benda tajam, maka hal itu tidak bisa lepas dari apa yang (secara ilmiah) disebut sebagai nosiseptor, yaitu saraf sensorik pada kulit yang berfungsi menanggapi rangsangan berpotensi merusak dengan mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang dan otak. Proses ini, disebut nosisepsi, inilah yang menyebabkan persepsi nyeri atau perih. Permukaan tubuh, yaitu kulit, mengandung jumlah yang sangat besar dari saraf sensorik yang dikenal sebagai nosiseptor, itulah kenapa kulit sangat sensitif terhadap rasa sakit.

Lapisan Kulit Manusia. Image: Wikimedia
Kulit manusia memiliki tiga lapisan. Meliputi Epidermis, Dermis dan Hipodermis:

1. Epidermis

Lapisan paling atas kulit manusia. Memiliki fungsi untuk membuat sel-sel kulit baru, memproduksi melanin, dan sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.

2. Dermis

Merupakan lapisan kedua pada kulit manusia. Memiliki fungsi untuk menghasilkan keringat melalui kelenjar keringat, tempat akar rambut, tempat kelenjar yang memproduksi minyak, dan membawa darah ke kulit yang berperan penting dalam proses metabolisme.

3. Hipodermis

Merupakan lapisan ketiga pada kulit manusia. Memiliki fungsi untuk menghubungkan antara lapisan dermis dengan otot dan tulang, membantu pembuluh darah dan sel-sel saraf, mengontrol suhu tubuh, dan sebagai tempat menyimpan lemak.

Terkait dengan nosisepsi dan nosiseptor, Al-Quran memberikan keterangan mengenai hal ini dalam ayat berikut:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. [Quran 4: 56]

Klasifikasi Luka Bakar. Image: Wikimedia
Kita mengenal ada tiga tingkat luka bakar yang terjadi pada kulit manusia. Walaupun ada juga yang membagi luka bakar menjadi empat tingkatan.

1. Luka Bakar Tingkat Pertama

Luka bakar ini hanya mempengaruhi lapisan luar kulit (epidermis). Hal ini dapat menyebabkan warna merah tanpa lecet. Tekstur pada kulit terlihat kering. Nosiseptor akan mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang berupa rasa perih.

2. Luka Bakar Tingkat Kedua

Jenis luka bakar mempengaruhi lapisan kulit epidermis dan lapisan kulit kedua (Dermis). Hal itu dapat menyebabkan merah disertai bengkak. Tekstur pada kulit terlihat basah atau lembab, Melepuh atau mengembang. Nosiseptor akan mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang berupa rasa perih yang teramat sangat.

3. Luka Bakar Tingkat Ketiga

Luka bakar ini mencapai ke dalam lapisan lemak di bawah kulit, bahkan hingga otot dan tulang. Daerah yang terbakar bisa hangus hitam atau putih. Tekstur pada kulit terlihat lilin atau kasar. Tidak seperti yang anda bayangkan, anda tidak akan merasakan apapun pada luka bakar tingkat tiga. Hal ini karena luka bakar tingkat tiga telah merusak saraf sensorik, artinya nosiseptor sudah tidak bisa lagi mengirimkan sinyal ke otak dan sumsum tulang belakang.

Luka bakar tingkat ketiga inilah yang dimaksud dalam ayat Al-Quran di atas sebagai ''hangus''. Karena itulah, Allah mengganti kulit penghuni neraka dengan kulit yang baru, untuk mengulangi proses azab dari awal. Wallahu a'lam.