Thursday, August 11, 2016

Bumi Memiliki Perisai Tidak Terlihat

Bumi kita memiliki atmosfer berupa lapisan gas yang melingkupi dari permukaan sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer memiliki beberapa lapisan, dua diantaranya memiliki peran sangat penting bagi bumi. Pertama adalah Stratosfer yang berada 12-50 km dari permukaan bumi. Lapisan ini mengandung lapisan ozon yang bertindak sebagai atap bagi permukaan bumi. Hal ini karena lapisan ozon menyerap radiasi ultraviolet dari matahari.

Pengetahuan modern juga menemukan sebuah perisai tidak terlihat sekitar 7.200 mil di atas bumi yang mampu menghalangi apa yang disebut sebagai 'elektron pembunuh'. Perisai ditemukan dalam sabuk radiasi Van Allen, dua cincin berbentuk donat di atas bumi yang penuh dengan  proton dan elektron berenergi tinggi.


Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. [Surat Al-Anbiya ayat 32]

Kata سَقْفًا atau “atap” secara bahasa merupakan struktur yang membentuk penutup (perlindungan) atas bangunan. Bumi dalam hal ini adalah bangunan, adapun langit (Stratosfer dan Mesosfer) berperan sebagai atap.

Selain Stratosfer, lapisan lain yang sangat penting bagi bumi adalah Mesosfer yang berada 50-80 km dari permukaan bumi. Lapisan ini adalah wilayah terdingin dari atmosfer. Mesosfer sangat penting karena melindungi bumi dari meteoroid. Benda langit akan terbakar dan hancur kalau melewati lapisan ini. Ribuan meteoroid memasuki atmosfer bumi setiap hari. Mereka diperkirakan berasal dari dalam sistem surya kita sendiri. Kebanyakan meteoroid yang memasuki atmosfer bumi adalah partikel kecil dari komet, asteroid, Mars, atau Bulan yang melakukan perjalanan melalui ruang dan bertabrakan dengan Mesosfer.

Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya). [Surat Saba’ ayat 9]

Kebanyakan meteoroid sangat kecil dan hancur menjadi serpihan sebelum sampai ke bumi. Walaupun demikian, beberapa diantaranya cukup besar untuk jatuh menimpa permukaan bumi. Meteoroid yang tetap utuh hingga di permukaan bumi disebut meteorit. Setiap hari diyakini bahwa bumi mendapatkan lebih dari 1000 ton massa dari meteorit kecil. Hanya saja meteorit ini hanya seukuran partikel debu atau butiran pasir.

Dampak meteorit di Polandia. Image: Wikimedia
Walaupun mungkin tampak seperti potongan-potongan batu kecil, meteorit seberat 0.45 kilogram kalau meluncur dengan kecepatan 322 km / h dapat menembus atap rumah atau menghancurkan kaca depan mobil. Ketika meteorit Grimsby mendarat di Ontario, Kanada pada tahun 2009, misalnya, mampu memecahkan kaca depan sebuah SUV. Dalam insiden lain, meteorit menabrak bagian belakang sebuah Chevy Malibu di Peekskill, New York, pada tahun 1992.

Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. [Surat Al-Hajj ayat 65]

Umumnya para astronom tidak dapat memprediksi dampak meteorit. Hal ini karena meteoroid di luar angkasa terlalu kecil untuk dideteksi. Bahkan asteroid berukuran besar yang menghuni tata surya, masih sulit untuk ditebak. Untungnya, antara 90-95 persen dari meteor tidak mampu bertahan melalui atmosfer bumi untuk menghasilkan meteorit. Ada sebagian kecil meteor yang mendekati bumi pada kecepatan lebih lambat, membuat batu akan cenderung selamat dari tabrakan dengan atmosfer bumi. Dengan kata lain, meteor tidak akan terbakar sepenuhnya, sisa dari meteorit kemudian akan jatuh ke tanah. Wallaahu a'lam bishawaab.