Friday, September 23, 2016

Adam Sebagai Manusia Modern Pertama [1]

Konsep Adam a.s dan Hawa sebagai manusia paling awal yang menghuni bumi termasuk sulit untuk dikaji. Ada beberapa persoalan terutama ketika membahas keberadaan Adam a.s dan Hawa dalam timeline manusia prasejarah. Dengan mempelajari dan memahami konsep evolusi manusia secara menyeluruh, kita akan menemukan wawasan dan perspektif baru mengenai eksistensi Adam a.s dan Hawa dalam Al-Quran.

Penemuan fosil Homo Habilis

Homo Habilis muncul di Afrika Timur sekitar 2,8 – 2,75 juta tahun yang lalu. Mereka dianggap sebagai manusia-manusia paling awal yang ada di bumi. Mereka muncul sebagai manusia yang pertama kali menguasai teknologi alat batu. Walaupun demikian, kalau kita berasumsi bahwa Nabi Adam dan keluarganya sebagai Homo Habilis, maka hal ini tidak tepat. Manusia purba pada masa itu belum mengenal atau menggunakan pakaian dalam keseharian mereka.

Homo Habilis. Image: Wikimedia
Al-Quran menjelaskan sebagai berikut:

Maka Kami berkata: ''Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu. Maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. [Surat Ta Ha ayat 117-118]

Dalam ayat yang lain:

Maka syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?" [Surat Al-A’raf ayat 22]

Para peneliti yang tergabung di Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, telah melakukan analisis genetik terhadap kutu tubuh manusia. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka berasal sekitar 107.000 tahun yang lalu. Secara anatomi, manusia pada masa itu memiliki rambut tubuh yang sangat jarang, adapun kutu tubuh membutuhkan pakaian untuk bertahan hidup. Maka hal ini menunjukkan periode penemuan pakaian paling sederhana. Pakaian pada awalnya untuk melindungi tubuh manusia dari cuaca ekstrem dan fitur lingkungan lainnya. Seiring waktu,pakaian digunakan untuk keamanan diri, kenyamanan, dan kesopanan serta untuk mencerminkan makna religius, budaya dan sosial.

Untuk mengetahui keberadaan nabi Adam a.s di bumi (selain eksistensi pakaian) ada beberapa penalaran yang dapat kita gunakan.

1. Most recent common ancestor

Dalam silsilah genetik, most recent common ancestor (MRCA) adalah individu dimana semua orang yang hidup hingga hari ini dapat terhubung melalui garis genetik. Secara umum, tidak mungkin untuk mengidentifikasi MRCA secara spesifik, namun perkiraan waktu di mana MRCA hidup dapat dipelajari.

Y Chromosomal Adam. Image: Wikimedia
Perkiraan tersebut dapat diberikan berdasarkan hasil uji DNA dan tingkat mutasi, atau dengan mengacu pada model silsilah non-genetik. Menurut sebuah penelitian, MRCA hidup dalam rentang waktu antara 15.000 hingga 5.000 tahun yang lalu.

Al-Quran menjelaskan sebagai berikut:

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [Surat An-Nisa' Ayat 1]

Menurut tafsir Ibnu Katsir: Allah memerintahkan makhluk-Nya agar takwa kepada-Nya dengan menyembah Dia Sendiri tanpa sekutu. Dia juga mengingatkan mereka akan kemampuan-Nya, karena Dia menciptakan mereka semua dari satu pribadi, Adam, damai sejahtera baginya.

Menurut tafsir Maududi: Pengantar ini sesuai dengan hukum dan peraturan tentang hak asasi manusia. Di satu sisi, orang-orang didesak untuk takut kepada Allah agar bisa melepaskan diri dari ketidaksenangan-Nya. Di sisi lain, mereka telah diingatkan bahwa semua manusia bermunculan dari satu nenek moyang dan sama-sama saling terkait satu sama lain.

2. Melacak asal muasal hewan ternak

Para peneliti mengekstraksi DNA dari tulang-belulang ternak domestik yang digali di situs-situs arkeologi Iran. Situs-situs ini memiliki rentang waktu yang hampir sama dengan penemuan pertanian dan berada di wilayah dimana ternak pertama kali dijinakkan. Mereka berkesimpulan bahwa semua ternak bermula dari hanya 80 hewan yang dijinakkan dari sapi liar di Timur Dekat sekitar 10.500 tahun yang lalu, berdasarkan studi genetik.

Image: Wikimedia
Informasi ini penting dalam mempelajari eksistensi Nabi Adam a.s berdasarkan ayat berikut:

Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan? [Surat Az-Zumar Ayat 6]

Timur Dekat kuno adalah rumah peradaban awal di wilayah yang kira-kira sama seperti Timur Tengah saat ini. Mengacu pada temuan di atas, kita bisa mengabaikan rentang waktu antara 15.000 hingga 10.500 tahun yang lalu. Rentang waktu Nabi Adam a.s hidup di bumi menjadi kira-kira 10.500 – 5.000 tahun lalu.

3. Melacak asal muasal bahasa lisan

Asal muasal bahasa lisan sudah dikaji oleh pakar linguistik dalam kurun waktu yang sangat lama. Kemampuan kita untuk berkomunikasi melalui perkataan membuat manusia berbeda dari hewan. Walaupun demikian, para ilmuwan dan ahli bahasa hanya bisa berhipotesis bagaimana, di mana dan kapan semuanya dimulai. Secara anatomi, manusia memiliki area Broca yaitu bagian dari otak manusia yang berperan pada proses bahasa, serta kemampuan dan pemahaman berbicara.

Area Broca. Image: Wikimedia
Al-Quran menjelaskan sebagai berikut:

Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.[Surat Ar-Rahman Ayat 3-4]

Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. [Quran 7: 23]

Ahli bahasa telah lama menduga bahwa sebagian besar bahasa Eropa dan subkontinen India berasal dari satu bahasa kuno. Sebuah penelitian oleh Dr. Russell D. Gray dan Quentin D. Atkinson menegaskan bahwa akar dari bahasa Indo-Eropa, mencakup bahasa Inggris dan hampir semua bahasa yang digunakan di Eropa dan di India, bermula sekitar 8.700 tahun yang lalu oleh para petani Neolitik di Anatolia, di Turki tengah. Dengan lebih dari 2,6 miliar pembicara saat ini (atau 45 persen populasi dunia), keluarga bahasa Indo-Eropa memiliki jumlah penutur terbesar untuk semua rumpun bahasa serta penyebaran terluas di seluruh dunia.

Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Russell D. Gray dan Quentin D. Atkinson sejalan dengan analisis dari Prof. Syed Akheel Ahmed mengenai kapan Nabi Adam a.s turun ke bumi. Dalam bukunya yang berjudul ''Islam, Science & Renaissance: Their impact on universe & society'' diperkirakan Adam a.s berada di bumi sekitar 8.601 tahun yang lalu. Karena itu kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Adam a.s dan Hawa berada di bumi antara 8.700 – 8.601 tahun yang lalu.