Sunday, September 3, 2017

Tubuh Manusia Diciptakan Dari Debu

Setiap hari, debu luar angkasa dari meteorit, komet, dan sisa-sisa tata surya kita yang lain jatuh ke atmosfer bumi. Para peneliti memperkirakan bahwa jumlah debu yang jatuh ke bumi adalah sebanyak 60 ton per hari. Pada bulan Maret 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa partikel debu luar angkasa telah diidentifikasi di seluruh planet Bumi.

Tubuh manusia diciptakan dari debu bintang. Image: Wikimedia
Selama beberapa dekade, para pakar sains mengatakan bahwa manusia terbuat dari debu bintang. Dunia kita hakikatnya terdiri dari unsur-unsur yang terbentuk jauh di dalam inti bintang yang sekarang telah lama mati. Berdasarkan penelitian terhadap 150.000 bintang menunjukkan bahwa asumsi ini memang benar: Manusia memiliki sekitar 93-97 persen dari jenis atom yang sama dengan galaksi Bima Sakti. Adapun unsur-unsur kehidupan tampak lebih menonjol di pusat galaksi. Ada enam unsur kehidupan yang paling umum di Bumi (termasuk 97 persen massa tubuh manusia) yaitu karbon, hidrogen, nitrogen, oksigen, sulfur dan fosfor. Karena atom debu bintang adalah elemen yang lebih berat, persentase massa debu bintang ditubuh kita jauh lebih dominan. Kita dapat menyimpulkan bahwa 93-97 persen massa di tubuh kita secara literal adalah debu bintang.

Al-Qur’an menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak. [Surat Ar-Rum Ayat 20]

Kata تُرَابٍ atau “tanah” secara bahasa adalah debu. Kata “dust” juga digunakan dalam Al-Qur’an terjemahan bahasa Inggris. Tentu saja debu yang dimaksud dalam ayat di atas adalah debu yang ada di bumi. Karena itu, ada satu informasi tambahan yang perlu anda ketahui bahwa debu yang ada di bumi adalah berasal dari bintang.

Para ilmuwan telah menemukan partikel debu mikroskopis pada material meteorit di Bumi. Partikel debu mikroskopis tersebut kemungkinan terbentuk dari ledakan bintang yang terjadi jauh sebelum penciptaan matahari. Bintang itu dikenal sebagai Asymptotic Giant Branch atau bintang AGB. Ledakan tersebut mengeluarkan material berupa gas dan debu ke ruang antara bintang di galaksi. Beberapa material berperan dalam penciptaan tata surya.

Bintang AGB pada fase akhir. Image: Wikimedia
Lebih lanjut, tim ahli fisika nuklir menemukan adanya reaksi fusi antara proton dan bentuk oksigen yang disebut 17O. Efek dari reaksi nuklir ini diamati dengan jelas pada beberapa butir debu bintang yang ditemukan di meteorit. Hal ini memecahkan misteri asal usul debu yang ada di planet tata surya, termasuk bumi. Temuan ini membuktikan bahwa debu yang ada di bumi berasal dari bintang. Debu yang ada di bumi telah eksis jauh sebelum penciptaan tata surya.

Sebagai kesimpulan, manusia terbentuk dari dua materi utama: debu dan air. Campuran dari debu dan air dinamakan tanah liat (clay) yang banyak disebutkan dalam ayat-ayat di dalam Al-Qur’an. Wallaahu a’lam bishawaab.