Zona aphotic (dari bahasa Yunani
ἀ- + φῶς "tanpa cahaya") adalah bagian dari danau atau laut dimana
hanya ada sedikit atau tidak ada sinar matahari. Secara formal didefinisikan sebagai
kedalaman laut dengan sinar matahari yang menembus kurang dari satu persen. Sangat gelap,
sehingga mustahil untuk melihat sekeliling. Sebagian besar makanan di zona ini
berasal dari organisme mati yang tenggelam ke dasar danau atau laut dari
perairan di atas.
Kedalaman zona aphotic dapat dipengaruhi
oleh hal-hal seperti kekeruhan dan musim tahunan. Zona aphotic berada di bawah
zona photic, yang merupakan bagian danau atau laut yang terkena dampak langsung
sinar matahari. Karena kegelapan total yang menyelimuti zona aphotik, banyak organisme yang bertahan di lautan
dengan kondisi tidak memiliki mata, dan hanya sedikit organisme yang memiliki
cahaya mereka sendiri disebut bioluminescence.
Al-Quran menjelaskan bahwa di
dalam laut ada zona gelap beberapa tingkatan, sangat gelap sehingga seseorang
tidak akan bisa melihat tangannya sendiri:
… Gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya,
tiadalah dia dapat melihatnya. barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk)
oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. [Surat An-Nur ayat 40]
Pengetahuan modern membagi zona
aphotic menjadi empat tingkatan. Zona gelap pertama adalah mesopelagik atau
twilight zone. Zona ini berada pada kedalaman 200-1000 meter di bawah permukaan
laut. Zona gelap kedua adalah bathypelagik atau dikenal juga sebagai midnight
zone. Zona ini berada pada kedalaman 1000-4000 meter di bawah permukaan laut. Karena
cahaya matahari tidak dapat menembus zona ini, banyak spesies tidak memiliki
mata.
Tingkatan dalam zona aphotic. Image: Wikimedia |
Zona gelap ketiga adalah abyssopelagik. Zona ini
berada pada kedalaman 4000-6000 meter di bawah permukaan laut. Zona ini juga
ditandai dengan dingin terus menerus serta kurangnya nutrient. Zona gelap
keempat adalah Hadopelagik atau dikenal juga sebagai zona parit. Zona ini
berada pada kedalaman lebih dari 6.000 meter di bawah permukaan laut. Karena
kegelapan total, spesies yang berada di zona ini mengalami proses adaptasi,
dengan mata yang sangat besar untuk menerima cahaya dari bioluminescence. Wallaahu a’lam bishawaab.