PENDAHULUAN
Ilmu pengetahuan
menjelaskan bahwa keberadaan alam semesta dimulai dengan Big Bang
sekitar 13,82 miliar tahun yang lalu. Sebelum itu, seluruh alam
semesta berada di dalam gelembung yang ribuan kali lebih kecil dari
kepala peniti. Gelembung itu bukan hanya sangat kecil tetapi juga
lebih panas dan lebih padat dari apapun yang bisa kita bayangkan.
Lalu gelembung itu tiba
tiba mengembang menjadi alam semesta yang kita kenal. Hal ini
ditandai dengan eksistensi ruang, waktu, materi dan energi. Dalam
sepersekian detik, alam semesta mengembang menjadi lebih besar dari
sebuah galaksi.
Melalui Big Bang, proses
ekspansi berlanjut sampai hari ini. Hanya dalam waktu beberapa menit
setelah semesta mengembang, suhu turun menjadi sekitar sepuluh miliar
derajat. Setelah 300.000 tahun, partikel atom yang dihasilkan dari
ledakan tersebut bergabung bersama menghasilkan gas hidrogen dan
helium dengan rasio masing-masing 75 persen : 25 persen. Alam semesta
setelah itu dipenuhi dengan massa berupa awan hidrogen dan gas
helium.
Sekitar 2-3 miliar tahun
dari Big Bang, Gravitasi
membantu mengumpulkan lebih banyak massa, meninggalkan banyak
area-area ruang kosong di alam semesta. Setelah tiga miliar tahun
dari Big Bang, galaksi mulai terbentuk. Setelah lima miliar tahun
dari Big Bang, galaksi Bima Sakti terbentuk seperti sekarang berupa
spiral berbentuk cakram.
Sesungguhnya
penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia
akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Surat Al-Mu’min
Ayat 57]
Setelah menciptakan alam
semesta, Al-Quran selanjutnya menjelaskan mengenai penciptaan bumi
yang diciptakan dalam dua masa.
Katakanlah:
"Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi
dalam dua masa dan
kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu
adalah Rabb semesta alam". [Surat Fussilat Ayat 9]
Al-Quran menyebut alam
semesta dengan istilah langit dan bumi. Di dalam surat Al-Furqaan
ayat 59 disebutkan bahwa langit dan bumi diciptakan dalam enam masa.
Hal ini merupakan keterangan yang bersifat umum. Asumsi sementara
bahwa alam semesta dan semua benda langit – termasuk bumi –
memiliki usia yang sama yaitu enam masa. Menurut pengetahuan modern,
usia alam semesta sekitar 13,82 miliar tahun. Angka ini (13,82 miliar
tahun menurut perhitungan manusia) setara dengan enam masa menurut
Al-Quran. Karena itu, kita bisa memperkirakan bahwa satu masa setara
dengan 2,3 miliar tahun – berasal dari 13,82 dibagi dengan 6.
Surat Fussilat ayat 9
memberikan penjelasan bersifat khusus. Bumi diciptakan dalam dua masa
- dari enam masa usia alam semesta. Dalam hal ini bumi diciptakan
pada hari ke lima dan hari ke enam. Usia bumi jika menggunakan konsep dua masa kurang lebih 4,6 miliar tahun (2,3 x 2). Menurut pengetahuan
modern, usia bumi sekitar 4,543 miliar tahun. Angka tidak sama persis
karena kita tidak tahu secara pasti berapa lama satu masa menurut
perhitungan manusia. Selain itu, para ilmuwan berbeda pendapat
mengenai usia alam semesta, berkisar antara 13-15 miliar tahun.
NEBULA SURYA
Al-Quran menjelaskan
mengenai penciptaan tata surya sebagai berikut:
Dan apakah orang-orang
yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.
Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [Surat Al-Anbiya Ayat 30]
Penjelasan ayat di atas
sebagai berikut:
Image: University of Mississippi |
Matahari dan
planet-planet terbentuk bersama-sama sekitar 4,5 miliar tahun yang
lalu, dari awan gas dan debu yang disebut nebula
surya ==> di dekat nebula surya terdapat bintang dengan
massa tinggi ==> bintang itu mengalami ledakan
supernova karena kehabisan bahan bakar ==> ledakan tersebut
menghasilkan shockwave (gelombang yang sangat kuat) ==> shockwave
menyebabkan nebula surya menjadi kolaps dan membentuk sebuah disk ==>
matahari
terbentuk di bagian tengah, adapun planet-planet
– termasuk bumi
- terbentuk di bagian disk ==> angin matahari (solar wind)
kemudian membersihkan sisa-sisa awan gas dan debu. Wallahu a'lam.