Monday, June 20, 2016

Nebula Sebagai Asal Muasal Tata Surya

PENDAHULUAN

Ilmu pengetahuan menjelaskan bahwa keberadaan alam semesta dimulai dengan Big Bang sekitar 13,82 miliar tahun yang lalu. Sebelum itu, seluruh alam semesta berada di dalam gelembung yang ribuan kali lebih kecil dari kepala peniti. Gelembung itu bukan hanya sangat kecil tetapi juga lebih panas dan lebih padat dari apapun yang bisa kita bayangkan. Lalu gelembung itu tiba tiba mengembang menjadi alam semesta yang kita kenal. Hal ini ditandai dengan eksistensi ruang, waktu, materi dan energi. Dalam sepersekian detik, alam semesta mengembang menjadi lebih besar dari sebuah galaksi.


Melalui Big Bang, proses ekspansi berlanjut sampai hari ini. Hanya dalam waktu beberapa menit setelah semesta mengembang, suhu turun menjadi sekitar sepuluh miliar derajat. Setelah 300.000 tahun, partikel atom yang dihasilkan dari ledakan tersebut bergabung bersama menghasilkan gas hidrogen dan helium dengan rasio masing-masing 75 persen : 25 persen. Alam semesta setelah itu dipenuhi dengan massa berupa awan hidrogen dan gas helium.

Sekitar 2-3 miliar tahun dari Big Bang, Gravitasi membantu mengumpulkan lebih banyak massa, meninggalkan banyak area-area ruang kosong di alam semesta. Setelah tiga miliar tahun dari Big Bang, galaksi mulai terbentuk. Setelah lima miliar tahun dari Big Bang, galaksi Bima Sakti terbentuk seperti sekarang berupa spiral berbentuk cakram.

Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi lebih besar daripada penciptaan manusia akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. [Surat Al-Mu’min Ayat 57]

Setelah menciptakan alam semesta, Al-Quran selanjutnya menjelaskan mengenai penciptaan bumi yang diciptakan dalam dua masa.

Katakanlah: "Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam". [Surat Fussilat Ayat 9]

Al-Quran menyebut alam semesta dengan istilah langit dan bumi. Di dalam surat Al-Furqaan ayat 59 disebutkan bahwa langit dan bumi diciptakan dalam enam masa. Hal ini merupakan keterangan yang bersifat umum. Asumsi sementara bahwa alam semesta dan semua benda langit – termasuk bumi – memiliki usia yang sama yaitu enam masa. Menurut pengetahuan modern, usia alam semesta sekitar 13,82 miliar tahun. Angka ini (13,82 miliar tahun menurut perhitungan manusia) setara dengan enam masa menurut Al-Quran. Karena itu, kita bisa memperkirakan bahwa satu masa setara dengan 2,3 miliar tahun – berasal dari 13,82 dibagi dengan 6.

Surat Fussilat ayat 9 memberikan penjelasan bersifat khusus. Bumi diciptakan dalam dua masa - dari enam masa usia alam semesta. Dalam hal ini bumi diciptakan pada hari ke lima dan hari ke enam. Usia bumi jika menggunakan konsep dua masa kurang lebih 4,6 miliar tahun (2,3 x 2). Menurut pengetahuan modern, usia bumi sekitar 4,543 miliar tahun. Angka tidak sama persis karena kita tidak tahu secara pasti berapa lama satu masa menurut perhitungan manusia. Selain itu, para ilmuwan berbeda pendapat mengenai usia alam semesta, berkisar antara 13-15 miliar tahun.

NEBULA SURYA

Al-Quran menjelaskan mengenai penciptaan tata surya sebagai berikut:

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [Surat Al-Anbiya Ayat 30]

Penjelasan ayat di atas sebagai berikut:

Image: University of Mississippi
Matahari dan planet-planet terbentuk bersama-sama sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, dari awan gas dan debu yang disebut nebula surya ==> di dekat nebula surya terdapat bintang dengan massa tinggi ==> bintang itu mengalami ledakan supernova karena kehabisan bahan bakar ==> ledakan tersebut menghasilkan shockwave (gelombang yang sangat kuat) ==> shockwave menyebabkan nebula surya menjadi kolaps dan membentuk sebuah disk ==> matahari terbentuk di bagian tengah, adapun planet-planet – termasuk bumi - terbentuk di bagian disk ==> angin matahari (solar wind) kemudian membersihkan sisa-sisa awan gas dan debu. Wallahu a'lam.