Kaum Tsamud hidup di pegunungan yang disebut al-Hijr. Tempat tersebut adalah tanah yang subur dan memiliki banyak mata air. Berbagai tanaman seperti kurma dapat tumbuh dengan sangat mudah. Kebun-kebun memberikan hasil yang melimpah. Hewan ternak dapat merumput di tanah dengan leluasa. Kaum Tsamud dikenal sebagai arsitek ulung. Kehebatan mereka dalam hal ini adalah memahat gunung untuk dijadikan rumah.
Ketika kaum Tsamud merasa diberi keistimewaan berupa fisik yang kuat dan pengetahuan dalam ilmu arsitektur, mereka menjadi takabur dan lupa kepada Allah. Mereka tidak lagi memurnikan ketaatan hanya kepada satu Tuhan. Sebagai gantinya, mereka menyembah banyak berhala yang diberi nama dengan orang-orang alim yang sudah meninggal. Pada saat itulah Allah mengirimkan seorang utusan atau Nabi untuk mencoba mengingatkan mereka agar kembali pada jalan Tauhid. Allah kemudian mengutus Nabi Shalih.
Kaum Tsamud telah mendustakan rasul-rasul. Ketika saudara mereka, Shaleh, berkata kepada mereka: "Mengapa kamu tidak bertakwa? Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin. [Quran 26: 141,142,149]
Nabi Shalih menyeru kepada kaum Tsamud agar kembali memurnikan ketaatan dan penyembahan hanya kepada Allah, tapi banyak orang yang mengabaikan dan tidak mau mendengarkan. Nabi Shalih dengan tekun berusaha menasehati mereka agar kembali pada jalan Tauhid. Sedikit demi sedikit, banyak orang yang mengimani ajaran Nabi Shalih. Mereka menyadari kebenaran dari ajaran yang dibawa oleh sang Nabi.
Para pemimpin Kaum Tsamud gusar melihat hal ini. Mereka tidak ingin masyarakat terpengaruh oleh ajaran Nabi Shalih. Mereka sejatinya tidak percaya kalau Nabi Shalih adalah utusan Allah. Mereka meminta Shalih untuk membuktikan kenabiannya, berupa sebuah mukjizat. Nabi lalu berdoa kepada Allah. Doa beliau dikabulkan, Allah kemudian mengirimkan seekor unta betina kepada kaum Tsamud.
Image: Wikimedia |
Keajaiban dari unta betina tersebut adalah dapat menghasilkan susu seolah tidak pernah habis ketika diperah. Semua orang di wilayah tersebut dapat minum susu hanya dari satu unta betina itu saja. Para pemimpin kaum Tsamud bertambah dengki melihat kenyataan ini. Mereka lalu memutuskan untuk membunuh unta betina tersebut. Melihat arogansi mereka, Nabi mengatakan bahwa Allah akan menghukum mereka atas perbuatan tersebut. Setelah memberikan ancaman tersebut, Beliau dan seluruh pengikutnya pergi menjauh dari wilayah kaum Tsamud. Beberapa hari kemudian, sebuah gempa dahsyat membinasakan seluruh penduduk kaum Tsamud yang tinggal dalam rumah mereka.
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika (betul) kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)". Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka. [Quran 7: 77-78]
Dalam ayat yang lain, dijelaskan bahwa kaum Tsamud dibinasakan oleh suara yang sangat keras seperti guntur.
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-Lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. [Quran 11: 66-67]
Analisis dan Penjelasan
Kasus gempa tidak lazim yang menimpa kaum Tsamud dari perspektif sains dikenal dengan nama skyquake yaitu fenomena yang terdengar seperti suara meriam atau ledakan sonik yang datang dari langit. Dalam sejarah modern, skyquake telah terdengar di beberapa lokasi di seluruh dunia seperti tepi sungai Gangga di India, pantai timur dan pedalaman Finger Lakes dari Amerika Serikat. Ditambah daerah dari laut utara, Jepang, Italia dan di Drogheda, Irlandia.
Menurut USGS geologi David P. Hill, skyquake tampaknya disebabkan oleh gelombang seismik. Penjelasan ini ada dalam sebuah artikel yang diterbitkan oleh Seismologi Research Letters. Dalam hal ini, skyquake hanya terjadi pada kedalaman dangkal. Skyquake akan menyebabkan pergeseran batuan melewati satu sama lain di sepanjang fault. Hal ini kemudian menyebabkan getaran yang dikenal sebagai gelombang seismik. Ketika getaran tersebut mencapai permukaan bumi, gelombang kemudian diteruskan ke udara, di mana getaran tersebut akhirnya menjadi suara sangat keras.
Suara tersebut digambarkan sebagai seperti guntur di kejauhan tapi terlampau keras, sementara di langit tidak ada awan yang cukup besar untuk menghasilkan petir. Mereka yang akrab dengan suara tembakan meriam mengatakan bahwa suara skyquake hampir identik dengan suara meriam. Fenomena ini kadang menyebabkan gelombang kejut yang menggetarkan lempeng bumi. Wallahu a'lam.