Saturday, April 23, 2016

Pegunungan Sebagai Peredam Getaran Gempa

Selama ini kita hanya mengenal pegunungan yang ada di darat. Tetapi di dasar laut ternyata juga terdapat pegunungan yang terbentuk oleh aktivitas gunung berapi. Pegunungan bawah laut memiliki jasa tidak ternilai tetapi jarang diketahui oleh umat manusia. Hal ini diketahui setelah terjadi gempa di Chile pada tahun 2014. Negara tersebut sering mengalami gempa karena posisi yang berdekatan dengan lempeng Nazca. Walaupun demikian, ada wilayah seluas 550 kilometer yang tidak pernah mengalami gempa besar sejak 1877. Setelah diteliti, ternyata dasar laut di wilayah yang tidak terkena dampak gempa memiliki banyak gunung bawah laut. Sebagian dari gunung bawah laut tersebut memiliki ketinggian hingga ribuan meter.

Gunung bawah laut. Image: Wikimedia
Perkiraan baru menunjukkan bahwa gunung bawah laut mencakup sekitar 28,8 juta kilometer persegi permukaan bumi. Itu lebih besar dari gurun, tundra, atau habitat darat global lainnya di bumi. Studi lebih lanjut membuktikan bahwa gunung bawah laut mampu menghentikan guncangan yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Ada korelasi antara struktur geometri gunung bawah laut dengan efek penghalang gempa bumi.

Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk. [Surat An-Nahl ayat 15]

Kata “gunung-gunung” dalam ayat di atas adalah رَوَاسِيَ atau firm mountains (rawaasiya). Dalam Al-Quran, pegunungan ditulis dengan kata al-Jibal. Ayat yang menerangkan mengenai pegunungan di darat dapat kita temukan dalam surat Asy Syu'araa ayat 149, surat An Naml ayat 88, surat Faathir ayat 27, serta surat Al Qaari'ah ayat 5. Hal ini merupakan petunjuk yang jelas bahwa rawaasiya merupakan pegunungan spesifik yang belum diketahui oleh manusia pada saat Al-Quran diturunkan.

Selain terdapat dalam surat An Nahl ayat 15, kata rawaasiya juga terdapat dalam surat Al Anbiyaa' ayat 31, serta surat Luqman ayat 10. Ketiga ayat ini menekankan hal yang sama, yaitu fungsi rawaasiya untuk menetralkan getaran pada bumi.

Perlu anda ketahui bahwa pegunungan yang ada di darat justru memiliki peran yang berlawanan dengan pegunungan bawah laut. Pegunungan yang ada di darat dalam hal ini justru menciptakan gempa bumi, terutama pegunungan yang secara geologi berhubungan dengan Cincin Api Pasifik dan Alpine Belt.

Image: mapsofworld
Sebagai contoh, kita bisa melihat perbedaan antara wilayah barat dan wilayah timur Amerika. Wilayah barat Amerika lebih banyak memiliki pegunungan, tetapi justru lebih sering terkena gempa bumi karena termasuk bagian dari Cincin Api Pasifik. Adapun untuk wilayah timur, pegunungan sangat jarang, kasus gempa bumi juga sangat jarang terjadi.

Gunung bawah laut dapat terbentuk dalam berbagai pengaturan tektonik, sehingga sangat beragam. Memiliki berbagai bentuk struktural, dari kerucut ke datar hingga bentuk yang lebih kompleks. Beberapa memiliki struktur sangat besar dan sangat rendah, seperti Detroit Seamount. Lainnya memiliki struktur lebih tajam, seperti Loihi Seamount dan Bowie Seamount. Beberapa gunung bawah laut juga memiliki karbonat atau sedimen cap. Wallaahu a'lam bishawaab.