Saturday, April 9, 2016

Evolusi Terjadi Melalui Mutasi Genetik

Teori evolusi awal mulanya identik dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan dalam buku Darwin "On the Origin of Species" pada tahun 1859, adalah proses dimana organisme berubah dari waktu ke waktu sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku yang dapat diwariskan.

Evolusi. Image: Researchgate
Charles Darwin mengatakan evolusi terjadi pada seleksi alam dengan adanya variasi yang terus menerus, namun ia tidak pernah membuktikan terjadinya seleksi alam pada alam itu sendiri. Ketika ilmu pengetahuan modern menemukan konsep DNA maka teori seleksi alam terbukti tidak selalu tepat. Peneliti dari Pennsylvania State University memberikan penjelasan sebagai berikut:

“Setiap bagian tubuh kita dikendalikan oleh molekul, jadi Anda harus menjelaskan evolusi pada tingkat molekuler. Hal ini adalah mekanisme evolusi yang sebenarnya, bagaimana molekul berubah. Mereka berubah melalui mutasi. Mutasi berarti perubahan DNA melalui, misalnya, substitusi atau penyisipan [nukleotida]. Pertama Anda harus memiliki perubahan, dan kemudian seleksi alam dapat beroperasi atau mungkin tidak beroperasi. Saya katakan mutasi adalah kekuatan pendorong evolusi yang paling penting. Seleksi alam kadang terjadi, tentu saja, karena beberapa jenis variasi lebih baik dari yang lain, namun mutasi menciptakan berbagai jenis. Seleksi alam hanya bersifat sekunder.”

Contoh kesalahan mengenai seleksi alam adalah penelitian yang mengatakan bahwa seleksi lebih positif pada garis keturunan simpanse dibandingkan dengan garis keturunan manusia sejak dua spesies tersebut terpisah. Penelitian terbaru, bagaimanapun, menunjukkan bahwa kesimpulan penelitian tersebut keliru karena ketidakakuratan dalam urutan genom simpanse yang mendasarinya, yang memiliki kualitas lebih rendah daripada manusia.

Mutasi Genetik. Image: www.test.com
Mutasi genetik adalah perubahan permanen dalam urutan DNA yang membentuk gen, sehingga urutannya berbeda dari yang ditemukan pada kebanyakan orang. Al-Quran telah menjelaskan konsep mutasi genetik pada 14 abad yang lalu dalam ayat berikut:

Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)? [Surat Al-Waqi’ah Ayat 58 - 62]

NUTFAH - Secara harfiah berarti "setetes cairan". Dalam Al-Quran digunakan dalam tiga konotasi yang berbeda namun saling terkait, yaitu:

1. Nutfah Laki-Laki ==> sperma
2. Nutfah Perempuan (dijelaskan dalam Hadits) ==> ovum
3. Nutfah yang berbaur dari Nutfah laki-laki dan Nutfah perempuan, keduanya bercampur aduk dan saling bercampur satu sama lain. Hal ini dinyatakan dalam Al-Quran sebagai "Nutfatul Amshaq".

Kata أَمْثَالَكُمْ atau ''orang-orang yang seperti kamu'' tidak merujuk pada bentuk fisik manusia modern. Kalimat ini merujuk pada bentuk fisik selain manusia atau mirip manusia tetapi tidak lazim.

Ada dua jenis mutasi genetik yaitu herediter dan somatik. Mutasi herediter diwariskan dari orang tua dan eksis sepanjang kehidupan seseorang di hampir setiap sel di tubuh. Mutasi ini juga disebut mutasi germline karena mereka ada di sel induk atau sel sperma, yang juga disebut sel kuman. Ketika sel telur dan sel sperma bersatu, sel telur yang telah dibuahi menerima DNA dari kedua orang tua. Jika DNA ini memiliki mutasi, anak yang tumbuh dari sel telur yang dibuahi akan memiliki mutasi pada masing-masing selnya.

Mutasi somatik terjadi pada suatu waktu selama kehidupan seseorang dan hanya ada di sel-sel tertentu, tidak di setiap sel dalam tubuh. Perubahan ini bisa disebabkan oleh faktor lingkungan, atau bisa terjadi ketika ada kesalahan saat copy DNA selama pembelahan sel. Mutasi pada sel somatik (sel selain sperma dan sel telur) tidak dapat diteruskan ke generasi berikutnya.

Hypertrichosis. Image: Wikimedia
Dua pertanyaan paling mendasar dalam studi evolusi manusia berkisar seputar mengapa orang-orang awal mulai berjalan dengan dua kaki, bukan empat (dua tangan dan dua kaki) dan mengapa mereka kehilangan bulu primata mereka, terutama mengingat fakta bahwa kebanyakan primata lainnya tidak kehilangan bulu yang menutupi sekujur tubuh mereka. Primata lainnya juga tetap menggunakan tangan mereka secara ekstensif dalam berjalan dan terutama saat berlari. Contoh hominin yang berjalan dengan empat kaki dan memiliki bulu disekujur tubuh mereka adalah Nakalipithecus dan Ouranopithecus.

Al-Quran menjelaskan bahwa manusia bisa diubah menjadi makhluk lain melalui mutasi genetik, sebagaimana yang terjadi dengan manusia purba pada jaman dahulu.

Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain. [Surat Al-An'am Ayat 133]

Sama seperti ayat sebelumnya, kata مَا atau ''siapa / whatever'' dalam ayat di atas tidak merujuk pada bentuk manusia. (Kata Arab yang mengacu pada manusia adalah "men من", yang berarti "siapa / who" atau "siapapun / whoever" tapi tidak digunakan dalam ayat di atas). Demikian juga istilah ''orang-orang lain'' merujuk pada makhluk selain manusia, atau mirip manusia tetapi tidak lazim.

Menurut Al-Quran, manusia bisa mengalami perubahan fisik melalui mutasi genetik menjadi makhluk apapun, termasuk menyerupai ''orang-orang lain'' yang menurut studi evolusi adalah berjalan dengan empat kaki atau memiliki bulu di sekujur tubuh. Fenomena yang dikenal sebagai Hipertrikosis dan Sindrom Uner Tan memberi kita pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini.


Hipertrikosis adalah jumlah abnormal pertumbuhan rambut di atas tubuh. Terdapat dua jenis hipertrikosis yang berbeda. Pertama adalah hipertrikosis umum yang terjadi di seluruh tubuh, dan kedua adalah hipertrikosis lokal yang dibatasi pada area tertentu. Hipertrikosis umum adalah kelainan genetik yang sangat langka. Telah diketahui bahwa jika janin terpapar pada senyawa hydantoin saat 9 minggu masa kehamilan, maka janin tersebut memiliki peluang untuk memiliki sindrom hipertrikosis.

Sindrom Uner Tan (UTS), adalah suatu sindrom yang kontroversial. Orang yang terkena sindrom ini berjalan dengan dua kaki dan dua tangan atau quadrupedal dan menderita kemampuan berbicara primitif. UTS adalah sindrom yang diajukan oleh ahli biologi evolusioner Turki Üner Tan setelah mempelajari lima anggota keluarga Ulaş di pedesaan Turki. Tan menjelaskan bahwa sifat genetik sindrom ini menunjukkan tahap mundur dalam evolusi manusia, yang kemungkinan besar disebabkan oleh mutasi genetik, kemudian mengubah transisi dari quadrupedality ke bipedality. Fenomena ini kemudian akan konsisten dengan teori evolusi yang terus berlanjut.

Sebagai penutup, mutasi genetik adalah faktor kunci dalam konsep evolusi. Dengan demikian Al-Quran secara tidak langsung telah menjelaskan mengenai evolusi. Ada perbedaan dengan para akademisi, tentu saja. Dari perspektif ilmiah, evolusi ada dengan sendirinya. Adapun dalam Al-Quran, evolusi terjadi karena kehendak Allah SWT. Wallaahu a'lam bishawaab.