Teori evolusi awal
mulanya identik dengan seleksi alam, yang pertama kali dirumuskan
dalam buku Darwin "On the Origin of Species" pada tahun
1859, adalah proses dimana organisme berubah dari waktu ke waktu
sebagai akibat dari perubahan sifat fisik atau perilaku
yang dapat diwariskan.
Evolusi. Image: Researchgate |
Charles Darwin mengatakan
evolusi terjadi pada seleksi alam dengan adanya variasi yang terus
menerus, namun ia tidak pernah membuktikan terjadinya seleksi alam
pada alam itu sendiri. Ketika ilmu
pengetahuan modern menemukan konsep DNA maka teori seleksi alam
terbukti tidak selalu tepat. Peneliti dari Pennsylvania State University memberikan penjelasan sebagai berikut:
“Setiap
bagian tubuh kita dikendalikan oleh molekul, jadi Anda harus
menjelaskan evolusi pada tingkat molekuler. Hal ini adalah mekanisme evolusi
yang sebenarnya, bagaimana molekul berubah. Mereka berubah melalui
mutasi. Mutasi berarti perubahan DNA melalui, misalnya,
substitusi atau penyisipan [nukleotida]. Pertama Anda harus memiliki
perubahan, dan kemudian seleksi alam dapat beroperasi atau mungkin
tidak beroperasi. Saya katakan mutasi adalah kekuatan pendorong
evolusi yang paling penting. Seleksi alam kadang terjadi, tentu saja,
karena beberapa jenis variasi lebih baik dari yang lain, namun mutasi
menciptakan berbagai jenis. Seleksi alam hanya bersifat sekunder.”
Contoh kesalahan mengenai
seleksi alam adalah penelitian yang mengatakan bahwa seleksi lebih positif pada garis keturunan simpanse dibandingkan dengan
garis keturunan manusia sejak dua spesies tersebut terpisah.
Penelitian terbaru, bagaimanapun, menunjukkan bahwa kesimpulan
penelitian tersebut keliru karena ketidakakuratan
dalam urutan genom simpanse yang mendasarinya, yang memiliki kualitas
lebih rendah daripada manusia.
Mutasi Genetik. Image: www.test.com |
Mutasi
genetik adalah perubahan permanen dalam urutan DNA yang
membentuk gen, sehingga urutannya berbeda dari yang ditemukan pada
kebanyakan orang. Al-Quran telah menjelaskan konsep mutasi genetik
pada 14 abad yang lalu dalam ayat berikut:
Maka terangkanlah
kepadaku tentang nutfah
yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang
menciptakannya? Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan
Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, untuk menggantikan
kamu dengan orang-orang
yang seperti kamu
(dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam
keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan Sesungguhnya kamu telah
mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak
mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)? [Surat Al-Waqi’ah
Ayat 58 - 62]
NUTFAH - Secara harfiah
berarti "setetes cairan". Dalam Al-Quran digunakan dalam tiga
konotasi yang berbeda namun saling terkait, yaitu:
1. Nutfah Laki-Laki ==>
sperma
2. Nutfah Perempuan
(dijelaskan dalam Hadits) ==> ovum
3. Nutfah yang berbaur
dari Nutfah laki-laki dan Nutfah perempuan, keduanya bercampur aduk
dan saling bercampur satu sama lain. Hal ini dinyatakan dalam
Al-Quran sebagai "Nutfatul Amshaq".
Kata أَمْثَالَكُمْ
atau ''orang-orang yang seperti kamu'' tidak merujuk pada
bentuk fisik manusia modern. Kalimat ini merujuk pada bentuk fisik
selain manusia atau mirip manusia tetapi tidak lazim.
Ada dua jenis mutasi
genetik yaitu herediter
dan somatik. Mutasi herediter diwariskan dari orang tua dan eksis
sepanjang kehidupan seseorang di hampir setiap sel di tubuh. Mutasi
ini juga disebut mutasi germline karena mereka ada
di sel induk atau sel sperma, yang juga disebut sel kuman.
Ketika sel telur dan sel sperma bersatu,
sel telur yang telah dibuahi menerima DNA dari kedua orang tua. Jika
DNA ini memiliki mutasi, anak yang tumbuh dari sel telur yang dibuahi
akan memiliki mutasi pada masing-masing selnya.
Mutasi somatik terjadi
pada suatu waktu selama kehidupan seseorang dan hanya ada di sel-sel
tertentu, tidak di setiap sel dalam tubuh. Perubahan ini bisa
disebabkan oleh faktor lingkungan, atau bisa terjadi ketika ada
kesalahan saat copy DNA selama pembelahan
sel. Mutasi pada sel somatik (sel selain sperma dan sel
telur) tidak dapat diteruskan ke generasi berikutnya.
Hypertrichosis. Image: Wikimedia |
Dua pertanyaan paling
mendasar dalam studi
evolusi manusia berkisar seputar mengapa orang-orang awal mulai
berjalan dengan dua kaki, bukan empat (dua tangan dan dua
kaki) dan mengapa mereka kehilangan bulu primata mereka,
terutama mengingat fakta bahwa kebanyakan primata lainnya tidak
kehilangan bulu yang menutupi sekujur tubuh mereka. Primata lainnya
juga tetap menggunakan tangan mereka secara ekstensif dalam berjalan
dan terutama saat berlari. Contoh hominin yang berjalan dengan empat
kaki dan memiliki bulu disekujur tubuh mereka adalah Nakalipithecus
dan Ouranopithecus.
Al-Quran menjelaskan
bahwa manusia bisa diubah menjadi makhluk lain melalui mutasi
genetik, sebagaimana yang terjadi dengan manusia purba pada jaman
dahulu.
Dan Tuhanmu Maha Kaya
lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan
kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah
kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan
orang-orang lain. [Surat Al-An'am Ayat 133]
Sama seperti ayat
sebelumnya, kata مَا
atau ''siapa / whatever'' dalam ayat di atas tidak merujuk
pada bentuk manusia. (Kata Arab yang mengacu pada
manusia adalah "men من", yang
berarti "siapa / who" atau "siapapun / whoever"
tapi tidak digunakan dalam ayat di atas). Demikian juga istilah
''orang-orang lain'' merujuk pada makhluk selain manusia, atau
mirip manusia tetapi tidak lazim.
Menurut Al-Quran, manusia
bisa mengalami perubahan fisik melalui mutasi genetik menjadi makhluk
apapun, termasuk menyerupai ''orang-orang lain'' yang menurut studi
evolusi adalah berjalan dengan empat kaki atau memiliki bulu di
sekujur tubuh. Fenomena yang dikenal sebagai Hipertrikosis dan
Sindrom Uner Tan memberi kita pemahaman yang lebih baik mengenai hal
ini.
Hipertrikosis adalah
jumlah abnormal pertumbuhan rambut di atas tubuh. Terdapat dua jenis
hipertrikosis yang berbeda. Pertama adalah hipertrikosis umum yang
terjadi di seluruh tubuh, dan kedua adalah hipertrikosis lokal yang
dibatasi pada area tertentu. Hipertrikosis umum adalah kelainan
genetik yang sangat langka. Telah diketahui bahwa jika janin terpapar
pada senyawa hydantoin saat 9 minggu masa kehamilan, maka janin
tersebut memiliki peluang untuk memiliki sindrom hipertrikosis.
Sindrom Uner Tan (UTS),
adalah suatu sindrom yang kontroversial. Orang yang terkena sindrom
ini berjalan dengan dua kaki dan dua tangan atau quadrupedal dan
menderita kemampuan berbicara primitif. UTS adalah sindrom yang
diajukan oleh ahli biologi evolusioner Turki Üner Tan setelah
mempelajari lima anggota keluarga Ulaş di pedesaan Turki. Tan
menjelaskan bahwa sifat genetik sindrom ini menunjukkan
tahap mundur dalam evolusi manusia, yang kemungkinan besar
disebabkan oleh mutasi genetik, kemudian mengubah transisi dari
quadrupedality ke bipedality. Fenomena ini kemudian akan konsisten
dengan teori evolusi yang terus berlanjut.
Sebagai penutup, mutasi
genetik adalah faktor kunci dalam konsep evolusi. Dengan demikian
Al-Quran secara tidak langsung telah menjelaskan mengenai evolusi.
Ada perbedaan dengan para akademisi, tentu saja. Dari perspektif
ilmiah, evolusi ada dengan sendirinya. Adapun dalam Al-Quran, evolusi
terjadi karena kehendak Allah SWT. Wallaahu a'lam bishawaab.