Tuesday, March 8, 2016

Semut Adalah Makhluk Yang Rasional

Semut termasuk hewan yang paling sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Semut menguasai hampir seluruh bagian tanah di bumi. Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia, Greenland, dan Hawaii, mereka tidak menguasai daerah tesebut. Beberapa jenis semut sangat dikenal oleh manusia karena hidup bersama-sama dengan manusia. Misalnya seperti seperti semut hitam, semut besar, semut merah, dan semut rangrang. 

Hewan ini memiliki lebih dari 12.000 jenis (spesies), sebagian besar hidup di kawasan tropika. Sebagian besar semut dikenal sebagai serangga sosial, dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur beranggotakan ribuan semut per koloni.

Semut Myrmica. Image: Wikimedia
Para ilmuwan selama ini hanya tahu bahwa semut menggunakan berbagai bahan kimia kecil yang dikenal sebagai feromon untuk berkomunikasi. Mungkin contoh yang paling klasik adalah jejak feromon saat mereka berjalan. Mereka berbaris rapi mengikuti jejak ini. Semut juga menggunakan feromon untuk mengidentifikasi sarang mereka. Karena komunikasi kimiawi ini begitu umum dan kompleks, para peneliti percaya bahwa ini adalah satu-satunya cara semut berbagi informasi.

Sekarang, para peneliti mengamati bahwa beberapa genus semut, seperti Myrmica, yang terdiri dari lebih 200 spesies yang beragam ditemukan di seluruh Eropa dan Asia, mampu membuat suara. Jenis semut ini memiliki tonjolan khusus di sepanjang perut mereka. Untuk menghasilkan suara, semut menggosok tonjolan tersebut dengan salah satu kaki belakang mereka, mirip dengan menyeret sisir rambut sepanjang tepi meja. Penelitian menunjukkan bahwa suara ini berfungsi terutama sebagai alarm darurat, yang memungkinkan semut untuk berteriak minta tolong ketika sedang terancam oleh predator (bahaya).

Dalam Al-Quran kita akan menemukan keterangan mengenai hal ini dalam ayat berikut:

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. [Quran 27: 18]

Nabi Sulaiman a.s diberi keistimewaan oleh Allah yaitu dapat mendengar dan memahami bahasa binatang. Jadi, dalam ayat di atas, semut tersebut tidak berbicara dengan bahasa manusia. Semut memiliki suara khas, seperti dalam video berikut:


Semut bukanlah makhluk tanpa kecerdasan sama sekali seperti anggapan kebanyakan manusia. Sama seperti manusia, semut ternyata adalah makhluk yang rasional. Sebuah penelitian bahkan menunjukkan bahwa mereka dapat menyelesaikan tugas secara rasional, sama seperti manusia. Mereka memiliki sejumlah referensi dalam mencari makanan, pasangan, dan sarang tempat tinggal. Semut memiliki logika mereka sendiri dalam berkomunikasi di antara mereka namun manusia tidak mengerti bahasa mereka. Wallahu a'lam.