Kita sering mendengar
pembahasan tentang keutamaan dan keistimewaan buah kurma, tetapi
sebenarnya ada tanaman lain dalam Al-Quran yang jarang dibahas, yaitu
zaitun. Berbeda dengan kurma, zaitun biasanya bukan untuk dimakan,
tetapi sebagai minyak. Minyak zaitun memiliki keistimewaan yang dalam
istilah ilmiah dikenal sebagai Fluoresensi.
Fluoresensi terjadi
ketika sebuah substansi menyerap cahaya dengan panjang gelombang
tertentu kemudian memancarkan cahaya tersebut dengan panjang
gelombang yang berbeda. Minyak zaitun ternyata bisa memancarkan cahaya sendiri
tanpa harus tersentuh dengan api. Silahkan amati eksperimen berikut
ini:
Dalam Al-Quran kita akan
menemukan keterangan sebagai berikut:
Allah (Pemberi) cahaya
(kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti
sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang
bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon
yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun
yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di
sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi,
walaupun tidak disentuh api. Cahaya
di atas cahaya
(berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia
kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia,
dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Quran 24: 35]
Analisis dan Penjelasan
Molekul dalam minyak
zaitun menyerap beberapa foton cahaya
(energi) yang lebih tinggi dari laser sebelum melepaskan foton
cahaya (energi) yang lebih
rendah. Laser hijau menyebabkan minyak untuk berpendar
dengan warna lain, tergantung dari panjang gelombang laser tersebut. Hal ini
bisa terjadi karena cahaya yang dipancarkan oleh minyak zaitun berada pada kisaran inframerah dari spektrum cahaya - cahaya yang tidak bisa dideteksi oleh mata kita.
Image: Jim Deane |
Pada gambar di atas, Anda
dapat melihat cahaya yang datang dari pointer sebelah
kanan masih berwarna hijau, tetapi kemudian berwarna merah setelah
memasuki minyak. Inilah yang dimaksud dengan cahaya di atas cahaya.
Wallahu a'lam.