Saturday, January 9, 2016

Tata Surya Adalah Heliosentris

Sebelum mengenal konsep Heliosentrisme yang menjadikan matahari sebagai pusat pergerakan planet, umat manusia mengenal dan menggunakan konsep Geosentrisme atau disebut Teori Geosentrik. Model Geosentrik merupakan istilah astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagai pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda langit. Model ini menjadi sistem kosmologi predominan pada budaya kuno misalnya Yunani kuno, yang meliputi sistem-sistem terkenal yang dikemukakan oleh Aristoteles and Claudius Ptolemaeus.

Konsep Geosentrisme. Image: Wikimedia
Dua pengamatan umum mendukung pandangan bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Pengamatan pertama adalah bintang-bintang, matahari dan bulan nampak berputar mengitari bumi setiap hari, membuat bumi adalah alam semesta. Lebih lanjut, setiap bintang berada pada suatu bulatan stelar atau selestial ('stellar sphere' atau 'celestial sphere'), di mana bumi adalah pusatnya. Bintang-bintang yang terdekat dengan khatulistiwa nampak naik dan turun paling jauh, tetapi setiap bintang kembali ke titik terbitnya setiap hari. Observasi umum kedua yang mendukung model geosentrik adalah bumi nampaknya tidak bergerak dari sudut pandang pengamat yang berada di bumi, bahwa bumi itu solid, stabil dan tetap di tempat. Dengan kata lain, bumi benar-benar dalam posisi diam.

Bagaimana penjelasan mengenai hal ini dalam Al-Quran?

Al-Quran menjelaskan kepada umat manusia bahwa bulan, bumi dan matahari melakukan pergerakan pada orbit. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut:

Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. [Surat Az-Zumar Ayat 5]

Bahasa Arab memiliki dua jenis kata jamak. Pertama adalah jamak ganda yaitu bermakna memiliki jumlah hanya dua. Adapun yang kedua adalah kata jamak yang bermakna memiliki jumlah tiga atau lebih. Kata jamak ganda dari كُلٌّ يَجْرِي atau ''masing-masing berjalan'' adalah ''Kulahuma Yajrii'', tetapi Al-Quran tidak menggunakan kata ini. Sebagai gantinya, Al-Quran menggunakan kata ''Kullun Yajrii'' yang berarti memiliki jumlah tiga atau lebih.


Dalam ayat di atas, kata ''masing-masing berjalan'' sebelumnya didahului oleh dua objek saja, matahari dan bulan. Hal ini terjawab ketika ilmu pengetahuan modern memperkenalkan konsep Heliosentris. Bumi ternyata bukan pusat alam semesta. Bumi tidak stagnan, melainkan bergerak mengelilingi matahari. Selain bumi, ada planet lain berjumlah tujuh. Selain bulan, ada satelit lain berjumlah 469. Semuanya melakukan pergerakan, delapan planet dan 470 satelit bergerak mengelilingi matahari. Adapun matahari sendiri dalam sistem tata surya bergerak mengelilingi galaksi bima sakti. Wallaahu a'lam bishawaab.