Sebelum mengenal konsep
Heliosentrisme yang menjadikan matahari sebagai pusat pergerakan
planet, umat manusia mengenal dan menggunakan konsep Geosentrisme
atau disebut Teori Geosentrik. Model Geosentrik merupakan istilah
astronomi yang menggambarkan alam semesta dengan bumi sebagai
pusatnya dan pusat pergerakan semua benda-benda langit. Model ini
menjadi sistem kosmologi predominan pada budaya kuno misalnya Yunani
kuno, yang meliputi sistem-sistem terkenal yang dikemukakan oleh
Aristoteles and Claudius Ptolemaeus.
Konsep Geosentrisme. Image: Wikimedia |
Dua pengamatan umum
mendukung pandangan bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta.
Pengamatan pertama adalah bintang-bintang, matahari dan bulan nampak
berputar mengitari bumi setiap hari, membuat bumi adalah alam
semesta. Lebih lanjut, setiap bintang berada pada suatu bulatan
stelar atau selestial ('stellar sphere' atau 'celestial sphere'), di
mana bumi adalah pusatnya. Bintang-bintang yang terdekat dengan
khatulistiwa nampak naik dan turun paling jauh, tetapi setiap bintang
kembali ke titik terbitnya setiap hari. Observasi umum kedua yang
mendukung model geosentrik adalah bumi nampaknya tidak bergerak dari
sudut pandang pengamat yang berada di bumi, bahwa bumi itu solid,
stabil dan tetap di tempat. Dengan kata lain, bumi benar-benar dalam
posisi diam.
Bagaimana penjelasan
mengenai hal ini dalam Al-Quran?
Al-Quran menjelaskan
kepada umat manusia bahwa bulan, bumi dan matahari melakukan
pergerakan pada orbit. Hal ini dijelaskan dalam ayat berikut:
Dia menciptakan langit
dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan
malam atas siang dan menutupkan
siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun. [Surat Az-Zumar Ayat 5]
Bahasa Arab memiliki dua
jenis kata jamak. Pertama adalah jamak ganda yaitu bermakna memiliki
jumlah hanya dua. Adapun yang kedua adalah kata jamak yang bermakna
memiliki jumlah tiga atau lebih. Kata jamak ganda dari كُلٌّ
يَجْرِي atau
''masing-masing berjalan'' adalah ''Kulahuma Yajrii'', tetapi
Al-Quran tidak menggunakan kata ini. Sebagai gantinya, Al-Quran
menggunakan kata ''Kullun Yajrii'' yang berarti memiliki jumlah tiga
atau lebih.
Dalam ayat di atas, kata
''masing-masing berjalan'' sebelumnya didahului oleh dua objek saja,
matahari dan bulan. Hal ini terjawab ketika ilmu pengetahuan
modern memperkenalkan konsep Heliosentris. Bumi ternyata bukan pusat
alam semesta. Bumi tidak stagnan, melainkan bergerak mengelilingi
matahari. Selain bumi, ada planet lain berjumlah tujuh. Selain bulan,
ada satelit lain berjumlah 469. Semuanya melakukan pergerakan,
delapan planet dan 470 satelit bergerak mengelilingi matahari. Adapun
matahari sendiri dalam sistem tata surya bergerak mengelilingi
galaksi bima sakti. Wallaahu a'lam bishawaab.