Beberapa
hewan memiliki kebiasaan menyimpan makanan mereka, salah satunya
adalah gagak. Burung ini tidak hanya memiliki cara yang unik dalam
hal menyembunyikan makanan, tetapi juga memiliki area favorit tempat
menyimpan makanan. Gagak diketahui sering menyembunyikan makanannya
dalam tanah kemudian menempatkan daun, ranting, sedikit rumput atau
beberapa item lain untuk penanda bahwa di tanah tersebut ada makanan.
Aktivitas menyimpan makanan dapat berupa
penyimpanan sementara atau jangka panjang untuk persiapan musim
dingin. Makanan semacam remah roti tidak diragukan lagi dimaksudkan
untuk penyimpanan jangka pendek. Jika gagak menemukan makanan dalam
jumlah banyak, dan tidak bisa memakannya sampai habis, mereka akan
memilih untuk membawa keluar makanan tersebut, satu per satu, dan
menyembunyikannya. Mereka akan menghabiskan makanan tersebut ketika
ada waktu luang.
Tapi
ada satu perilaku yang sangat mencolok dari kecerdasan mereka - Tidak
bisa hanya disebut sebagai insting semata. Jika gagak sedang diawasi
oleh gagak lain ketika mereka menyembunyikan makanan, mereka bergegas
untuk memindahkannya ke tempat persembunyian lain segera setelah
burung yang mengawasinya tersebut sudah tidak terlihat. Namun, mereka
tidak repot-repot melakukan hal ini jika tidak ada burung lain yang
menyaksikan proses penguburan makanan tersebut.
Satu fakta lagi, gagak akan memindahkan makanan
setelah mereka menyaksikan dan mengalami pencurian makanan di masa
lalu - ketika burung lain pernah mencuri makanan dari mereka atau
jika gagak pernah melihat burung lain mencuri makanan dari hewan
lainnya.
Dalam
Al-Quran, kita akan menemukan ayat yang menceritakan mengenai gagak
sebagai berikut:
Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak
menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil)
bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil:
''Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung
gagak, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?'' karena itu
jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. [Quran 5: 31]
Menjatuhkan
batu dalam tabung berisi air
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa gagak memiliki apa yang disebut ''Mind Theory'' singkatnya, kemampuan untuk melihat sekeliling dari sudut pandang burung lain. Dalam
sebuah dongeng Yunani, ada seekor gagak yang menemukan kendi dengan
hanya sedikit air di dalamnya. Didorong oleh haus, burung tersebut
menjatuhkan batu-batu kecil ke dalam kendi, meningkatkan ketinggian
air sampai cukup tinggi baginya untuk minum. Cerita tersebut dianggap
dongeng dari 2.500 tahun yang lalu, tetapi ketika para peneliti
melakukan percobaan di laboratorium, burung gagak melakukan persis
seperti yang dijelaskan dalam dongeng. Mereka mengambil batu kecil
dan menjatuhkan batu tersebut ke dalam tabung air - menaikkan
ketinggian air.
Penelitian
ini telah membuktikan bahwa anggota keluarga gagak, yang dikenal
sebagai Corvid, tidak hanya dikenal sebagai burung yang pintar,
mereka bahkan lebih cerdas dari kebanyakan mamalia. Bahkan,
kecerdasan mereka setingkat dengan primata. Gagak mampu melakukan
tugas-tugas dimana anak-anak berusia tiga sampai empat tahun
mengalami kesulitan untuk melakukannya.
Mampu
melakukan penalaran kausal yang lebih rumit
Selain
kemampuan 'Mind Theory', kecerdasan lain yang dimiliki
gagak adalah penalaran kausal, yaitu kesadaran bahwa satu peristiwa
berpengaruh terhadap peristiwa lain. Ada banyak contoh kecerdasan
gagak dari seluruh dunia. Sebagai contoh dalam hal ini, burung gagak
Kaledonia Baru menggunakan ranting untuk mengambil serangga di
celah-celah kayu atau tanah.
Dalam
sebuah percobaan, seekor gagak dengan menakjubkan menggunakan ranting
berukuran pendek untuk mengambil ranting yang lebih panjang. Dengan
ranting yang lebih panjang tersebut, gagak berhasil menjangkau
makanan dan mengambilnya. Temuan ini memiliki implikasi yang menarik. Sebuah penelitian menyatakan bahwa meskipun otak gagak memiliki volume yang kecil, tetapi memiliki kecerdasan yang setara dengan mamalia. Wallahu
a'lam.