Sunday, January 10, 2016

Sepuluh Fakta Unik Mengenai Ka'bah

Bagi umat muslim, Tidak ada tempat ibadah di bumi yang lebih dihormati selain Ka'bah. Bangunan ini Hampir tidak pernah sepi dari orang-orang yang mengelilingi dalam 24 jam sehari. Jutaan rumah dihiasi dengan gambar Ka'bah dan lebih dari satu miliar manusia menghadapkan wajah mereka setidaknya lima kali sehari. Allah memberi tahu kita bahwa Ka'bah adalah rumah ibadah paling awal di bumi. Hal ini dapat kita lihat dalam ayat berikut:

Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. [Quran 3: 96]

Berikut adalah beberapa hal yang kebanyakan orang mungkin tidak tahu tentang Ka'bah:

1.  Telah mengalami rekonstruksi beberapa kali

Image: Wikimedia
Ka'bah yang kita lihat sekarang tidak persis dengan Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Dari waktu ke waktu, diperlukan rekonstruksi kembali setelah bencana alam dan kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia. Salah satu yang cukup terkenal adalah rekonstruksi yang terjadi pada masa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w sebelum beliau menjadi Rasul. Ini adalah kesempatan ketika Nabi mencegah pertumpahan darah dengan berpikir cepat tentang bagaimana untuk menempatkan batu hitam menggunakan kain yang setiap suku bisa mengangkat.

Sejak itu, telah terjadi rata-rata satu rekonstruksi setiap beberapa abad. Renovasi terakhir terjadi pada tahun 1996 dan sangat menyeluruh, mengarah pada penggantian banyak batu, memperkuat pondasi dan atap dengan yang baru. Dengan teknik konstruksi modern, semoga saja bangunan ini lebih aman dan stabil dibandingkan sebelumnya.

2.  Memiliki dua pintu dan satu jendela

Image: Wikimedia
Pada awalnya, Ka'bah memiliki satu pintu untuk masuk dan satu lagi untuk keluar. Untuk jangka waktu yang cukup lama, bangunan ini juga memiliki satu jendela. Ka'bah saat ini hanya memiliki satu pintu dan tidak ada jendela.

3.  Dulu multi-warna

Image: Wikimedia
Kita sudah terbiasa dengan image Ka'bah saat ini, dalam hal ini adalah kiswah hitam dengan pita emas. Kita sulit untuk menerima jika itu diganti dengan warna lain. Namun, tradisi ini tampaknya mulai berlaku pada masa pemerintahan Abbasiyah. Adapun sebelum itu Ka'bah ditutupi dalam beberapa warna termasuk hijau, merah dan bahkan putih.

4.  Amanah pemegang kunci Ka'bah ada di tangan satu keluarga

Image: Wikimedia
Pada zaman Nabi Muhammad s.a.w masih berdakwah di Mekah, masing-masing aspek dalam ritual Haji berada di tangan sub-kelompok yang berbeda dari tiap suku. Pada akhirnya, hal ini menyulitkan mereka sendiri dalam melakukan ritual haji secara menyeluruh. Ketika penaklukan Mekah, Nabi diberi kunci Ka'bah tetapi beliau tidak menerimanya. Sebagai gantinya, beliau mengembalikan kunci tersebut kepada Osman bin Thalhah dari keluarga Bani Shaiba. Mereka secara tradisi telah menjadi penjaga kunci Ka'bah selama berabad-abad. Nabi juga menegaskan mereka tetap dalam tanggung jawab tersebut sampai akhir zaman.

5.  Dulu terbuka untuk semua orang

Image: Wikimedia
Pada zaman dahulu, Ka'bah dibuka dua kali seminggu bagi siapa saja untuk masuk dan berdoa. Namun, karena pertumbuhan Islam yang sangat cepat dan perkembangan teknologi transportasi mengakibatkan jumlah peziarah meningkat drastis, ditambah faktor-faktor lain, maka Ka'bah sekarang dibuka hanya dua kali setahun untuk pejabat dan tamu eksklusif saja.

6.  Memiliki masalah dengan banjir

Image: Icarus Kuwait (Flickr)
Anda tahu kisah ketika Nabi Muhammad s.a.w mendamaikan suku-suku Arab ketika mereka berselisih tentang suku mana yang punya hak untuk meletakkan batu hitam ke tempat semula? Peristiwa ini menceritakan Ka'bah yang rusak karena banjir. Salah satu masalah yang dimiliki Ka'bah yaitu terletak di bagian bawah lembah - ketika hujan maka lembah cenderung banjir. Hal ini bukan kejadian yang aneh di zaman dahulu. Ditambah belum adanya sistem pengendalian banjir dan limbah yang memadai, Selama berhari-hari Ka'bah akan terendam air. Pengaturan ulang sekeliling lanskap dan tehnik pencegahan banjir semoga saja tidak membuat masalah ini terjadi kembali.

7.  Dalam Ka'bah berisi plakat memperingati para penguasa yang melakukan renovasi


Selama bertahun-tahun banyak yang bertanya-tanya apa yang ada di dalam Ka'bah. Mengandalkan keterangan dari tangan kedua atau ketiga dari mereka yang cukup beruntung untuk masuk tidak cukup memuaskan, kecuali anda dapat meluangkan sedikit waktu untuk mengambil gambar. Interior Ka'bah sekarang dilapisi dengan marmer. Bagian dinding dipenuhi dengan plakat untuk memperingati perbaikan atau pembangunan kembali Baitullah oleh penguasa.

8.  Ada dua Ka'bah

Image: Wikimedia
Maksudnya, satu rumah Allah di bumi dan satu lagi di langit (surga). Mengenai hal ini, silahkan lihat surat Ath-Thuur ayat 4. Ada juga keterangan Nabi Muhammad s.a.w ketika beliau melakukan perjalanan' Isra Miraj sebagai berikut:

"Kemudian aku diperlihatkan Al-Bait-al-Ma'mur (artinya Rumah Allah). Aku bertanya kepada Jibril tentang hal itu dan dia berkata: ''Tempat itu adalah Al Bait-ul-Ma'mur di mana 70.000 malaikat melakukan ibadah dan ketika mereka meninggalkan tempat tersebut mereka tidak pernah kembali lagi (tapi selalu datang yang baru setiap hari)."

9.  Batu hitam pernah mengalami kerusakan

Image: Wikimedia
Pernah bertanya-tanya bagaimana sejarah batu hitam berada di casing perak? Hal ini tidak lepas dari sejarah Ka'bah yang pernah dirusak pada zaman setelah wafatnya Rasulullah. Ada yang mengatakan bahwa kerusakan disebabkan oleh pasukan Umayyah yang mengepung Mekah ketika Ka'bah di bawah kendali Abdullah bin Zubair.

Namun, sebagian besar setuju bahwa kerusakan terjadi akibat kebrutalan oleh kelompok Ismailiyah dari Bahrain disebut Qarmatian yang menyatakan bahwa haji adalah tindakan takhayul.

Mereka merampok batu hitam ke timur dari Saudi dan kemudian Kufah di Irak di mana mereka meminta tebusan sampai mereka dipaksa untuk mengembalikan pada era pemerintahan Abbasiyah. Ketika dikembalikan, Batu hitam sudah di potong dan satu-satunya cara untuk bisa ditempatkan di Ka'bah adalah dengan membungkus batu hitam dalam casing perak. Beberapa sejarawan menceritakan bahwa masih ada beberapa bagian yang hilang dari batu.

10.  Pada awalnya tidak berbentuk kubus

Image: Wikimedia
Bangunan paling terkenal bagi umat muslim ini awalnya berbentuk persegi panjang. Ka'bah tidak pernah dimaksudkan untuk menjadi sebuah kubus. Dimensi asli dari Ka'bah meliputi Ka'bah itu sendiri ditambah dengan daerah setengah lingkaran yang dikenal sebagai Hijr Ismail.

Ketika Ka'bah dibangun kembali beberapa tahun sebelum Rasulullah menerima wahyu pertama, Suku Quraisy (mereka masih Jahiliyah) telah sepakat untuk hanya menggunakan pendapatan dari 'uang bersih' dalam menyelesaikan pembangunan. Hal ini berarti tidak ada uang dari judi, penjarahan, prostitusi, riba dll. Ternyata jumlahnya tidak terlalu banyak, uang tersebut tidak cukup untuk membangun Ka'bah dalam ukuran dan bentuk sebelumnya.

Mereka menetapkan untuk membangun Ka'bah dalam versi yang lebih kecil dari sebelumnya dan menempatkan dinding setengah lingkaran yang tidak terlalu tinggi (disebut "Hijr Ismail" meskipun tidak memiliki keterkaitan dengan Nabi Ismail a.s) sebagai tanda bahwa itu termasuk bagian Ka'bah. Menjelang akhir hidupnya, Nabi Muhammad s.a.w bermaksud untuk membangun kembali Ka'bah atas dasar bentuk aslinya, tapi beliau meninggal sebelum bisa memenuhi keinginannya. Terlepas dari selingan beberapa tahun pada masa pemerintahan Abdullah bin Zubair, Ka'bah tetap dalam bentuk yang sama sebagaimana yang dilihat oleh Rasulullah.

Penutup

Sejarah Ka'bah bukan hanya cerita dari masa lalu agama kita. Ka'bah adalah simbol nyata yang hadir untuk menghubungkan seluruh umat muslim di manapun mereka berada. Hal ini juga menghubungkan kita dengan sejarah sehingga kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian yang sudah berlalu. Dalam zaman di mana umat muslim semakin terputus dari sejarah, serta satu sama lain, Ka'bah mengingatkan kita tentang warisan yang merupakan tanggung jawab bersama. Bangunan ini adalah simbol persatuan dalam umat dimana berbagai suku bangsa bisa bertemu dalam satu tempat yang sama. Wallahu a'lam.