Bagi umat muslim, Tidak
ada tempat ibadah di bumi yang lebih dihormati selain Ka'bah.
Bangunan ini Hampir tidak pernah sepi dari orang-orang yang
mengelilingi dalam 24 jam sehari. Jutaan rumah dihiasi dengan gambar
Ka'bah dan lebih dari satu miliar manusia menghadapkan wajah mereka
setidaknya lima kali sehari. Allah memberi tahu kita bahwa Ka'bah
adalah rumah ibadah paling awal di bumi. Hal ini dapat kita lihat
dalam ayat berikut:
Sesungguhnya rumah
yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah
Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk
bagi semua manusia. [Quran 3: 96]
Berikut adalah beberapa
hal yang kebanyakan orang mungkin tidak tahu tentang Ka'bah:
1. Telah mengalami
rekonstruksi beberapa kali
Ka'bah yang kita lihat
sekarang tidak persis dengan Ka'bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim
dan Nabi Ismail. Dari waktu ke waktu, diperlukan rekonstruksi kembali
setelah bencana alam dan kerusakan yang ditimbulkan oleh manusia.
Salah satu yang cukup terkenal adalah rekonstruksi yang terjadi pada
masa kehidupan Nabi Muhammad s.a.w sebelum beliau menjadi Rasul. Ini
adalah kesempatan ketika Nabi mencegah pertumpahan darah dengan
berpikir cepat tentang bagaimana untuk menempatkan batu hitam
menggunakan kain yang setiap suku bisa mengangkat.
Sejak itu, telah terjadi
rata-rata satu rekonstruksi setiap beberapa abad. Renovasi terakhir
terjadi pada tahun 1996 dan sangat menyeluruh, mengarah pada
penggantian banyak batu, memperkuat pondasi dan atap dengan yang
baru. Dengan teknik konstruksi modern, semoga saja bangunan ini lebih
aman dan stabil dibandingkan sebelumnya.
2. Memiliki dua pintu
dan satu jendela
Pada awalnya, Ka'bah
memiliki satu pintu untuk masuk dan satu lagi untuk keluar. Untuk
jangka waktu yang cukup lama, bangunan ini juga memiliki satu
jendela. Ka'bah saat ini hanya memiliki satu pintu dan tidak ada
jendela.
3. Dulu multi-warna
Kita sudah terbiasa
dengan image Ka'bah saat ini, dalam hal ini adalah kiswah hitam
dengan pita emas. Kita sulit untuk menerima jika itu diganti dengan
warna lain. Namun, tradisi ini tampaknya mulai berlaku pada masa
pemerintahan Abbasiyah. Adapun sebelum itu Ka'bah ditutupi dalam
beberapa warna termasuk hijau, merah dan bahkan putih.
4. Amanah pemegang
kunci Ka'bah ada di tangan satu keluarga
Pada zaman Nabi Muhammad
s.a.w masih berdakwah di Mekah, masing-masing aspek dalam ritual Haji
berada di tangan sub-kelompok yang berbeda dari tiap suku. Pada
akhirnya, hal ini menyulitkan mereka sendiri dalam melakukan ritual
haji secara menyeluruh. Ketika penaklukan Mekah, Nabi diberi kunci
Ka'bah tetapi beliau tidak menerimanya. Sebagai gantinya, beliau
mengembalikan kunci tersebut kepada Osman bin Thalhah dari keluarga
Bani Shaiba. Mereka secara tradisi telah menjadi penjaga kunci Ka'bah
selama berabad-abad. Nabi juga menegaskan mereka tetap dalam
tanggung jawab tersebut sampai akhir zaman.
5. Dulu terbuka untuk
semua orang
Pada zaman dahulu, Ka'bah
dibuka dua kali seminggu bagi siapa saja untuk masuk dan berdoa.
Namun, karena pertumbuhan Islam yang sangat cepat dan perkembangan
teknologi transportasi mengakibatkan jumlah peziarah meningkat
drastis, ditambah faktor-faktor lain, maka Ka'bah sekarang dibuka
hanya dua kali setahun untuk pejabat dan tamu eksklusif saja.
6. Memiliki masalah
dengan banjir
Anda tahu kisah ketika
Nabi Muhammad s.a.w mendamaikan suku-suku Arab ketika mereka
berselisih tentang suku mana yang punya hak untuk meletakkan batu
hitam ke tempat semula? Peristiwa ini menceritakan Ka'bah yang rusak
karena banjir. Salah satu masalah yang dimiliki Ka'bah yaitu terletak
di bagian bawah lembah - ketika hujan maka lembah cenderung banjir.
Hal ini bukan kejadian yang aneh di zaman dahulu. Ditambah belum
adanya sistem pengendalian banjir dan limbah yang memadai, Selama
berhari-hari Ka'bah akan terendam air. Pengaturan ulang sekeliling
lanskap dan tehnik pencegahan banjir semoga saja tidak membuat
masalah ini terjadi kembali.
7. Dalam Ka'bah berisi
plakat memperingati para penguasa yang melakukan renovasi
Selama bertahun-tahun
banyak yang bertanya-tanya apa yang ada di dalam Ka'bah. Mengandalkan
keterangan dari tangan kedua atau ketiga dari mereka yang cukup
beruntung untuk masuk tidak cukup memuaskan, kecuali anda dapat
meluangkan sedikit waktu untuk mengambil gambar. Interior Ka'bah
sekarang dilapisi dengan marmer. Bagian dinding dipenuhi dengan
plakat untuk memperingati perbaikan atau pembangunan kembali
Baitullah oleh penguasa.
8. Ada dua Ka'bah
Maksudnya, satu rumah
Allah di bumi dan satu lagi di langit (surga). Mengenai hal ini, silahkan
lihat surat Ath-Thuur ayat 4. Ada juga keterangan Nabi Muhammad s.a.w
ketika beliau melakukan perjalanan' Isra Miraj sebagai berikut:
"Kemudian aku
diperlihatkan Al-Bait-al-Ma'mur (artinya Rumah Allah). Aku bertanya
kepada Jibril tentang hal itu dan dia berkata: ''Tempat itu adalah Al
Bait-ul-Ma'mur di mana 70.000 malaikat melakukan ibadah dan ketika
mereka meninggalkan tempat tersebut mereka tidak pernah kembali lagi
(tapi selalu datang yang baru setiap hari)."
9. Batu hitam pernah
mengalami kerusakan
Pernah bertanya-tanya
bagaimana sejarah batu hitam berada di casing perak? Hal ini tidak
lepas dari sejarah Ka'bah yang pernah dirusak pada zaman setelah
wafatnya Rasulullah. Ada yang mengatakan bahwa kerusakan disebabkan
oleh pasukan Umayyah yang mengepung Mekah ketika Ka'bah di bawah
kendali Abdullah bin Zubair.
Namun, sebagian besar
setuju bahwa kerusakan terjadi akibat kebrutalan oleh kelompok
Ismailiyah dari Bahrain disebut Qarmatian yang menyatakan bahwa haji
adalah tindakan takhayul.
Mereka merampok batu
hitam ke timur dari Saudi dan kemudian Kufah di Irak di mana mereka
meminta tebusan sampai mereka dipaksa untuk mengembalikan pada era
pemerintahan Abbasiyah. Ketika dikembalikan, Batu hitam sudah di
potong dan satu-satunya cara untuk bisa ditempatkan di Ka'bah adalah
dengan membungkus batu hitam dalam casing perak. Beberapa sejarawan
menceritakan bahwa masih ada beberapa bagian yang hilang dari batu.
10. Pada awalnya tidak
berbentuk kubus
Bangunan paling terkenal
bagi umat muslim ini awalnya berbentuk persegi panjang. Ka'bah tidak
pernah dimaksudkan untuk menjadi sebuah kubus. Dimensi asli dari
Ka'bah meliputi Ka'bah itu sendiri ditambah dengan daerah setengah
lingkaran yang dikenal sebagai Hijr Ismail.
Ketika Ka'bah dibangun
kembali beberapa tahun sebelum Rasulullah menerima wahyu pertama,
Suku Quraisy (mereka masih Jahiliyah) telah sepakat untuk hanya
menggunakan pendapatan dari 'uang bersih' dalam menyelesaikan
pembangunan. Hal ini berarti tidak ada uang dari judi, penjarahan,
prostitusi, riba dll. Ternyata jumlahnya tidak terlalu banyak, uang
tersebut tidak cukup untuk membangun Ka'bah dalam ukuran dan bentuk
sebelumnya.
Mereka menetapkan untuk
membangun Ka'bah dalam versi yang lebih kecil dari sebelumnya dan
menempatkan dinding setengah lingkaran yang tidak terlalu tinggi
(disebut "Hijr Ismail" meskipun tidak memiliki keterkaitan
dengan Nabi Ismail a.s) sebagai tanda bahwa itu termasuk bagian
Ka'bah. Menjelang akhir hidupnya, Nabi Muhammad s.a.w bermaksud untuk
membangun kembali Ka'bah atas dasar bentuk aslinya, tapi beliau
meninggal sebelum bisa memenuhi keinginannya. Terlepas dari selingan
beberapa tahun pada masa pemerintahan Abdullah bin Zubair, Ka'bah
tetap dalam bentuk yang sama sebagaimana yang dilihat oleh
Rasulullah.
Penutup
Sejarah Ka'bah bukan
hanya cerita dari masa lalu agama kita. Ka'bah adalah simbol nyata
yang hadir untuk menghubungkan seluruh umat muslim di manapun mereka
berada. Hal ini juga menghubungkan kita dengan sejarah sehingga kita
dapat mengambil pelajaran dari kejadian yang sudah berlalu. Dalam
zaman di mana umat muslim semakin terputus dari sejarah, serta satu
sama lain, Ka'bah mengingatkan kita tentang warisan yang merupakan
tanggung jawab bersama. Bangunan ini adalah simbol persatuan dalam
umat dimana berbagai suku bangsa bisa bertemu dalam satu tempat yang
sama. Wallahu a'lam.