Thursday, January 7, 2016

Api Berada Di Dalam Laut

Gunung berapi bawah laut adalah fitur umum pada zona tertentu di dasar laut. Beberapa gunung ini masih aktif pada saat ini. Di perairan dangkal, gunung-gunung ini memperlihatkan eksistensi mereka berupa erupsi yang dapat dilihat di atas permukaan laut. Walaupun demikian, banyak gunung-gunung lainnya berada pada kedalaman laut yang begitu besar sehingga berat air yang luar biasa di atas menghasilkan tekanan yang tinggi. Hal ini membatasi serta mencegah pembentukan dan pelepasan uap dan gas yang eksplosif. Karena itu, erupsi di bawah laut tidak mengganggu permukaan laut.

Lava bawah laut. Image: Wikimedia
Pasokan air laut yang tidak terbatas di sekitar gunung berapi bawah laut dapat menyebabkan mereka memiliki karakteristik berbeda dari gunung berapi di darat. Letusan dahsyat dan pijaran api terjadi saat air laut masuk ke dalam ventilasi submarine yang aktif. Lava yang disemburkan kemudian meluncur ke dasar laut dangkal atau mengalir ke permukaan laut dari daratan. Hal ini diikuti oleh proses pendinginan, mengakibatkan lava menjadi serpihan pasir. Hasilnya adalah produksi sejumlah besar fragmen vulkanik. Contoh fenomena ini adalah pantai "pasir hitam" yang terkenal di Hawaii yang diciptakan oleh interaksi antara lava panas dan air laut.

Al-Quran menjelaskan fenomena ini dalam ayat berikut:

Dan laut yang di dalam tanahnya ada api. Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi, tidak seorangpun yang dapat menolaknya.  [Surat At-Tur Ayat 6-8]

Kata api dalam bahasa Arab adalah نَارٌ atau naar seperti yang terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 266. Adapun dalam surat At-Tur Ayat 6 di atas, kata yang digunakan bukan naar melainkan مَسْجُورِ (masjuri ). Hal ini mengindikasikan bahwa makna “api” dalam ayat di atas bersifat khusus. Penjelasannya adalah sebagai berikut:


Secara kimiawi, Lava terbuat dari unsur silikon, oksigen, aluminium, besi, magnesium, kalsium, natrium, kalium, fosfor, dan titanium (ditambah unsur lainnya dalam konsentrasi sangat kecil). Ketika natrium bereaksi dengan air, itu mengeluarkan gas hidrogen. Panas yang dihasilkan oleh reaksi kimia membuat gas hidrogen menyala dan terbakar. Natrium terbakar dengan api menyala berwarna oranye.

Reaksi kimia yang kuat terjadi di sini: Sodium + Air => Hidrogen + Sodium hidroksida

Apa yang telah terjadi adalah bahwa atom natrium telah berhasil menghilangkan elektron tunggal di kulit luar dari sebelas elektronnya. Energi yang dilepaskan memberi reaksi cukup panas untuk menyalakan hidrogen dan menyebabkan logam natrium terbakar di sekitar permukaan air.

Kalium juga merupakan logam yang memiliki karakteristik seperti natrium. Namun, kalium memiliki lebih banyak elektron daripada natrium dan lebih reaktif dibanding logam lainnya. Reaksi kalium dengan air juga menghasilkan api, dalam hal ini berwarna biru atau ungu.

Reaksi kimia dalam kasus ini adalah: Kalium + Air => Hidrogen + Potasium hidroksida

Percobaan berikut menunjukkan bahwa api bisa terbentuk di dalam air menggunakan unsur natrium dan kalium, sama seperti kasus lava:


Diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al-'As:

Nabi Muhammad SAW bersabda: Tidak seharusnya seseorang berlayar di laut kecuali orang yang akan melakukan haji atau umrah, atau orang yang berperang di jalan Allah karena di bawah laut ada api dan di bawah api ada laut. [HR Sunan Abi Dawud 2489]

Dalam Hadits di atas disebutkan mengenai laut di bawah api. Hal ini bukan berarti bahwa di bawah gunung laut ada laut. Tetapi ada lava yang mengalir menuju permukaan laut. Lava tersebut bukan berasal dari gunung laut tetapi berasal dari gunung berapi di darat yang dekat dengan laut. Interaksi lava cair yang mengalir ke permukaan air laut menyebabkan ledakan yang melemparkan fragmen lava cair ke udara.

Sistem vulkanik yang paling produktif di Bumi tersembunyi di bawah permukaan laut dengan kedalaman rata-rata 2.600 meter. Di bawah permukaan laut, pegunungan laut menghasilkan sekitar 75 persen output magma tahunan. Gunung berapi berbeda dari pegunungan lainnya; Mereka tidak dibentuk dengan melipat atau dengan mengangkat struktur tanah. Sebagai gantinya, gunung berapi dibangun oleh akumulasi produk erupsi mereka sendiri.

Material yang meletus dari gunung berapi bawah laut menetap di dasar laut dan membantu membentuk dasar laut. Material ini bisa membangun hingga menjadi gunung yang sampai di atas permukaan air, yang menciptakan sebuah pulau. Sebenarnya, Kepulauan Hawaii terbentuk oleh gunung berapi bawah laut. Jika Anda pernah ke Hawaii, Berarti Anda berdiri di sebuah tempat yang dulunya adalah gunung berapi. Wallaahu a'lam bishawaab.