Dalam fisika dikenal adanya
konsep gravitasi berupa kekuatan yang menahan
kita agar senantiasa tetap berada di permukaan bumi. Gravitasi bertindak
seperti magnet - menarik benda secara bersamaan. Apa yang menyebabkan gravitasi
tidak diketahui secara pasti. Bumi memiliki gravitasi yang memegang atau
menahan segala sesuatu yang dekat dengan planet ini. Pepohonan, air, binatang,
bangunan, dan udara yang kita hirup semuanya dipegang atau ditahan oleh
gravitasi. Semua planet, satelit mereka, dan bintang di alam semesta juga memiliki
gravitasi.
Al- Qur’an menjelaskan hal ini
dalam ayat berikut:
Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, orang-orang
hidup dan orang-orang mati? dan Kami
jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air
tawar?[Surat
Al-Mursalat Ayat 25-27]
Kata كِفَاتًا atau “tempat berkumpul” secara bahasa adalah a
receptacle. Adapun definisi dari receptacle adalah sebuah wadah, perangkat,
dll., yang menerima atau menahan
segala yang ada pada wadah atau perangkat tersebut. Kalau kita kaitkan dengan bumi, maka كِفَاتًا adalah mekanisme yang membuat manusia tetap tertahan di permukaan bumi dan tidak terlempar ke ruang angkasa.
Sejarah pemikiran tentang
gravitasi dimulai pada abad ke-4 BC oleh filsuf Yunani Aristoteles yang percaya
bahwa tidak ada efek atau gerak tanpa sebab. Penyebab gerakan ke bawah terjadi
pada benda berat, yang menyebabkan mereka bergerak ke bawah menuju pusat alam
semesta, atau bumi. Sebaliknya, benda ringan seperti elemen api, bergerak ke
atas menuju permukaan bagian dalam bulan. Jadi dalam konsep gravitasi
Aristoteles, benda berat tidak tertarik ke bumi dengan kekuatan gravitasi dari luar, melainkan cenderung ke arah pusat alam semesta karena adanya gravitasi dari
dalam benda itu sendiri.
Dalam Buku VII dari De
Architectura, arsitek Romawi bernama Vitruvius berpendapat bahwa gravitasi
tidak bergantung pada "bobot" substansi, melainkan pada
"sifatnya".
Brahmagupta, astronom dan
matematikawan India
yang karyanya mempengaruhi matematika Arab pada abad ke-9, berpendapat bahwa
bumi itu bulat dan menarik benda-benda. Al Hamdānī dan Al Biruni mengutip
Brahmagupta dengan mengatakan “Terlepas dari hal ini, kita katakan bahwa bumi
di semua sisi adalah sama; semua orang di bumi berdiri tegak, dan semua benda
berat jatuh ke bumi oleh
hukum alam, karena itu adalah sifat bumi untuk menarik dan menahan segala
sesuatunya.”
Konsep gravitasi pada zaman modern dipengaruhi oleh
Sir Isaac Newton
dan Albert Einstein. Hukum gravitasi universal Newton
menyatakan bahwa setiap massa menarik setiap massa lainnya di alam semesta, dan gaya
gravitasi antara dua benda sebanding dengan produk massa mereka, dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak di antara keduanya. Adapun menurut Einstein, gravitasi adalah distorsi
ruang (atau lebih tepatnya, ruangwaktu) disebabkan oleh adanya materi atau
energi. Benda besar menghasilkan medan
gravitasi dengan melengkungkan geometri ruangwaktu di sekitarnya. Wallahu a’lam bishawaab.