Wednesday, February 10, 2016

Gunung Dapat Mengalami Pergeseran Posisi

Himalaya adalah pegunungan benua tertinggi di dunia dengan banyak puncak berada pada ketinggian 8000 meter di atas permukaan laut. Gunung Everest menjadi yang tertinggi dengan ketinggian 8848 meter. Lempeng India diketahui senantiasa bergerak ke utara menuju lempeng Eurasia. Di atas lempeng ini ada gunung Himalaya yang terus tumbuh pada tingkat sekitar 5mm hingga 20mm setiap tahun. Secara tidak langsung, pegunungan Himalaya juga ikut bergerak.

Everest. Image: Wikimedia
Contoh pergerakan lempeng tektonik yaitu setelah terjadi gempa dahsyat di Nepal pada tahun 2015. Gunung Everest telah berpindah posisi 40 cm ke timur laut selama sepuluh tahun terakhir, dengan ketinggian meningkat 3 cm. Keterangan ini diperoleh dari lembaga Administrasi Nasional, Pemetaan dan Geoinformasi. Pemantauan data yang dilakukan pada tahun 2005-2015 menunjukkan bahwa gunung telah berpindah dengan kecepatan 4 cm per tahun dan mengalami penambahan ketinggian sebanyak 0,3 cm per tahun.

Al-Quran menjelaskan hal ini dalam ayat berikut:

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. [Quran 27: 88]

Sekitar 200 juta tahun yang lalu ketika Pangaea pecah, lempeng India memulai perjalanannya ke utara. Hingga akhirnya sekitar 50 juta tahun yang lalu lempeng India bertabrakan dengan lempeng Eurasia. Tabrakan ini menyebabkan kerak melengkung ke atas. Adapun lempeng Eurasia roboh di atas lempeng India. Selama jutaan tahun tabrakan terus menerus antara dua lempeng telah menyebabkan pembentukan pegunungan Himalaya dan Tibet Plateau.


Lempeng di permukaan planet kita bergerak karena panas dari dalam inti bumi yang menyebabkan batuan cair di lapisan mantel untuk bergerak. Pergerakan mantel terjadi ketika material hangat naik, mendingin, dan akhirnya tenggelam. Ketika material yang telah didinginkan tenggelam ke bawah, material itu dipanaskan dan naik lagi. Begitu seterusnya. Para ilmuwan awalnya menduga bahwa lempeng bumi hanya bergerak karena mengambang di atas cairan mantel. Tapi sekarang para ilmuwan percaya bahwa lempeng memiliki mekanisme mereka sendiri untuk bergerak. Wallaahu a’lam bishawaab.